Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan KA di Bali Berlanjut, Masuk Tahap Studi Kelayakan

pengembangan jalur kereta api di Bali yang merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini direncanakan menggunakan dana investasi. 
Sejumlah pengendara melintas di kawasan taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020)./Antara-Nyoman Budhianan
Sejumlah pengendara melintas di kawasan taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020)./Antara-Nyoman Budhianan

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pengembangan jaringan kereta api (KA) di Bali dibagi menjadi dua segmen. Pertama dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Sanur. Kedua, Sanur menuju Singapadu.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengatakan untuk segmen II yaitu Sanur-Singapadu, saat ini masih dalam tahapan studi kelayakan (FS) dan Desain Teknik Dasar (BED).

"Rencana pengembangan jaringan KA di Bali, ada dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sanur, kemudian Sanur ke Singapadu," ujarnya dalam webinar Jelajah KAI 'Peran BUMN Perkeretaapian dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Daerah', dikutip Rabu (6/10/2021).

Dia menyebut pengembangan jalur kereta api di Bali yang merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini direncanakan menggunakan dana investasi. 

Untuk segmen II ini, lanjutnya, pemerintah akan membangun trase panjang 11,4 km. Tetapi strukturnya akan disesuaikan dengan kajian lebih lanjut.

"Ini akan dibangun oleh KAI dan Waskita. Tapi nanti saya mohon tanggapan dari KAI apakah ini masih berlanjut atau tidak. Kemungkinan direncanakan akan dibangun oleh Korea tapi apakah jadi atau tidak kami kurang tahu karena biasanya di awal banyak yang berminat tapi perlahan mundur satu persatu," kata Danto.

Lebih lanjut dia menuturkan sejauh ini yang telah dilakukan DJKA terkait pengembangan jaringan KA di Bali antara lain, survei investigasi dan rancang dasar (SID) pembangunan jalur KA Mengwitani-Singaraja pada 2018, penyusunan studi pendahuluan dan OBC proyek perkeretaapian Mengwitani-Singaraja dengan skema KPBU pada 2019, FS dan BED Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sanur pada 2020.

"Untuk tahun ini masih dalam proses FS dan BED Sanur-Singapadu," tambahnya.

Adapun untuk segmen I yakni jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sanur, dia mengungkapkan akan ada 17 stasiun pemberhentian yang berada pada lokasi-lokasi vital dan pusat keramaian dengan runway 10 menit, waktu tempuh total lebih kurang 33 menit dengan lama berhenti tiap stasiun 30 detik.

Panjang trase yang dibangun lebih kurang 19,2 km dengan struktur akan disesuaikan dengan kajian lebih lanjut. Kereta ini akan melewati 12 ruas jalan sepanjang Bandara menuju Sanur. Kereta akan memiliki 10 trainset, 8 trainset beroperasi dan 2 lagi cadangan.

"Adapun yang menjadi potensi tantangan pengembangannya adalah pemilihan trase jalur KA yang rata-rata kawasannya telah padat, pengadaan lahan dan regulasi sehingga diperlukan koordinasi lebih lanjut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper