Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Adaro (ADRO) Teken Kontrak Genjot Panel Surya

Kontrak meningkatkan kapasitas panel surya sejalan dengan rencana pemerintah mendorong pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan. /Bisnis-David E. Issetiabudi
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan. /Bisnis-David E. Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) melalui Adaro Power kini tengah memfinalisasi kontrak untuk peningkatan kapasitas panel surya di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis dari 130 kiloWatt peak (kWp) menjadi 597 kWp.

Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan bahwa perusahaan juga menyediakan tenaga solar untuk Indonesia Bulk Terminal (IBT) yang berpotensi untuk digabungkan dengan panel surya secara hybrid dalam waktu dekat.

"Adaro Power sedang memfinalisasi kontrak untuk peningkatan kapasitas panel surya di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/10/2021).

Dia menyebutkan bahwa langkah itu sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

Adaro Power juga tengah aktif mengikuti tender yang digelar oleh PT PLN (Persero) untuk pembangkit EBT. Beberapa di antaranya seperti pemanfaatan biomassa, tenaga angin dan panel surya.

"Agar perusahaan memiliki portofolio dengan bauran energi yang seimbang," terangnya.

Dia menyebut Adaro sangat terbuka untuk berdiskusi dan bermitra dengan pengembang EBT berpengalaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Mitra tersebut baik untuk pengembangan proyek baru atau greenfield maupun untuk kerja sama dalam akuisisi proyek yang sudah berjalan.

Setali tiga uang, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) membidik target menjadi independent power producer (IPP) seiring rencana pembangunan 3 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di tiga lokasi bekas tambang. Langkah ini dilakukan korporasi sebagai salah satu upaya diversifikasi tenaga listrik.

Tiga lokasi milik PTBA tersebut berada di bekas tambang batu bara Ombilin Sumatra Barat, Tanjung Enim Sumatra Selatan serta Bantuas Kalimantan Timur.  

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C mengatakan rencana tersebut masih dibahas bersama dengan PT PLN (Persero). Belum diketahui sejauh mana progres dari pembahasan proyek tersebut.

“Untuk proyek PLTS di area pasca tambang PTBA di Ombilin, Tanjung Enim, dan Bantuas masih sedang dibahas bersama PLN untuk bisa menjadi IPP,” katanya kepada Bisnis, Kamis (9/9/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper