Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Divestasi Tol, Waskita: Ada Dua Ganjalan

Direktur of Operation II Waskita Karya Bambang Rianto menargetkan dapat mendapatkan dana segar senilai Rp20 triliun dari penjualan 12 ruas tol perseroan pada INA. Adapun, total ruas tol yang dimiliki Waskita saat ini sekitar 17 ruas.
Gerbang tol Telaga Asih di ruas tol Cibitung-Cilincing. /Bisnis-Andi M. Arief
Gerbang tol Telaga Asih di ruas tol Cibitung-Cilincing. /Bisnis-Andi M. Arief

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. atau WSKT menyatakan ada dua hal yang menahan divestasi ruas-ruas jalan tol milik perseroan pada tahun ini. Adapun, kesuksesan program vaksinasi dinilai menjadi kunci utama keberhasilan program daur ulang ruas tol perseroan.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pandemi Covid-19 membuat investor asing belum dapat menghitung komponen ekonomi ruas-ruas miik perseroan. Pasalnya, lalu lintas harian rata-rata (LHR) seluruh ruas perseroan terdampak pandemi dan membuat angka internal rate of return (IRR) ruas-ruas tersebut berubah.

"Kami sebagai pemilik dan penjual sudah memberikan info [IRR pra-pandemi], tapu pembeli ada rasa ragu juga tarkait lalu lintas tersbut [melihat kondisi saat ini]," katanya kepada Bisnis, Kamis (30/9/2021).

Oleh karena itu, keerhasilan program vaksinasi Covid-19 dinilai menjadi kunci. Pasalnya, vaksinasi dapat meningkatkan imunitas kelompok yang pada akhirnya mengembalikan tingkat mobilitas di jalan tol dan mengembalikan angka IRR rias tol milik perseroan.

Destiawan mengatakan hal kedua yang menghambatan divestasi tol perseroan adalah kepastian implementasi kebijakan peningkatan tarif oleh pemerintah. Seperti diketahui, tarif pada sebuah ruas tol akan disesuaikan sesuai dengan inflasi dan tingkat pengembalian investasi setiap 2 tahun sekali.

Destiawan berujar beberapa ruas tol perseroan seharusnya mengalami penyesuaian tarif sebesar 40 persen pada tahun lalu. Namun demikian, pandemi Covid-19 membuat tingkat penyesuaian tarif tol hanya 15 persen.

"[Metode penyesuaian] deviasi ini yang belum dipertega pemerintah. Apakah ini akan segera ditanggung pemerintah atau disesuaikan kembali secara bertahap?" ucapnya.

Menurutnya, konsistensi pemerintah terkait implementasi kebijakan penyesuaian tarif tersebut juga menahan sebagain investor membeli ruas-ruas perseroan. Destiawan menilai konsistensi pemerintah terkait penyeusaian tarif akan memperdalam kajian ekonomi investor dalam melihat ruas perseroan.

Destiawan berpendapat penyelesaian pandemi dapat membuat perhitungan investor dalam melihat ruas perseron lebih positif. Pasalnya, investor dapat langsung memeriksa LHR riil ruas perseroan.

Tahun ini, pemerintah telah menyesuaikan 10 ruas jalan tol pada kuartal I/2021. Sementara itu, akan ada 4 ruas jalan tol yang disesuaikan pada kuartal II/2021.

Dengan kata lain, akan ada 17 ruas jalan bebas hambatan yang akan mendapatkan penyesuaian tarif. Adapun, penyesuaian tol terbanyak akan terjadi di kuartal IV/2021 atau sebanyak 14 ruas jalan tol.

Sebelumnya, Direktur of Operation II Waskita Karya Bambang Rianto menargetkan dapat mendapatkan dana segar senilai Rp20 triliun dari penjualan 12 ruas tol perseroan pada INA. Adapun, total ruas tol yang dimiliki Waskita saat ini sekitar 17 ruas.

Dia berharap akuisisi tersebut dapat teralisasi pada tahun ini agar perseroan memiliki kemamuan untuk membangun infrastruktur lain pada 2022. Lebih lanjut, Bambang mengatakan pihaknya saat ini sangat membutuhkan pembiayaan berkelanjutan agar dapat segera melakukan divestasi.

“Tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang didivestasikan,” katanya.

Adapun, kegagalan WSKT melakukan divestasi 5 ruas tol pada 2020 membuat beban keuangan perseroan kian berat. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian sehingga investor banyak yang menunda keputusannya termasuk dalam hal menyerap saham ruas tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper