Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, Inflasi September 2021 Diproyeksi Stagnan

Perkembangan inflasi pada September 2021 dipengaruhi oleh penurunan harga pangan, sementara biaya pendidikan meningkat secara musiman.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 29 September 2021  |  13:04 WIB
Daya Beli Masyarakat Belum Pulih, Inflasi September 2021 Diproyeksi Stagnan
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada September 2021 diperkirakan stagnan atau tidak terjadi peningkatan dari bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan tingkat inflasi September 2021 tetap tidak berubah atau sebesar 0,00 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dari bulan sebelumnya sebesar 0,03 persen mtm.

Namun, secara tahunan inflasi diperkirakan meningkat menjadi 1,64 persen (year-on-year/yoy), dari 1,59 persen yoy pada Agustus 2021.

“Sementara itu, inflasi inti diperkirakan sedikit meningkat menjadi 1,33 persen yoy, dari 1,31 persen yoy pada 21 Agustus, di tengah beberapa pelonggaran pembatasan aktivitas publik,” katanya, Rabu (29/9/2021).

Faisal menyampaikan perkembangan inflasi pada September 2021 dipengaruhi oleh penurunan harga pangan, sementara biaya pendidikan meningkat secara musiman.

Harga pangan yang menurun terutama terjadi pada komoditas telur ayam, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih.

“Sumber utama inflasi diperkirakan dari efek musiman tahun ajaran baru, yaitu kenaikan biaya kuliah dan biaya kuliah,” jelasnya.

Secara tahun berjalan, Faisal memperkirakan tingkat inflasi pada periode tersebut akan mencapai 0,84 persen (year-to-date/ytd), lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang tercatat mencapai 0,88 persen ytd.

Adapun, Bank Indonesia (BI) memperkirakan perkembangan harga pada September 2021 akan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen mtm.

Beberapa komoditas penyumbang utama deflasi menurut BI adalah telur ayam ras sebesar -0,08 persen mtm, bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,03 persen mtm, cabai merah sebesar -0,02 persen mtm, serta bawang putih sebesar -0,01 persen mtm.

Sementara itu, beberapa komoditas yang masih mengalami inflasi, di antaranya daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, sawi hijau dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia Inflasi daya beli telur ayam
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top