Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Subsidi Jagung Pakan hingga Rencana Pendirian Bank Emas

Subsidi harga jagung untuk peternak dipilih pemerintah sebagai jalan keluar kekacauan distribusi komoditas itu. Topik itu menjadi salah satu pilihan editor Bisnisindonesia.id hari ini.
Harga jagung naik menyentuh level tertinggi dalam delapan tahun./Bloomberg
Harga jagung naik menyentuh level tertinggi dalam delapan tahun./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memilih menyuntik subsidi harga jagung pakan ketimbang mengimpor untuk mengatasi lonjakan harga bahan baku makanan ternak itu. Keputusan itu diambil setelah Kementerian Pertanian menjamin stok jagung pakan dalam negeri cukup.  

Kabar tentang subsidi jagung pakan menjadi salah satu berita pilihan editor Bisnisindonesia.id. Beragam kabar ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini intisari setiap berita pilihan: 

  1. Mencari Cara & Aturan Main yang Menarik untuk Investor Gas Bumi

Rendahnya serapan gas bumi di dalam negeri dikhawatirkan dapat membuat minat investor berkurang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investor akan menilai cadangan gas bumi yang ditemukan bakalan sulit terjual.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, sepanjang periode 2012—2021, pertumbuhan permintaan gas di dalam negeri hanya mencapai 1%. Realisasi itu masih sangat rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang mencapai 4%—5%.

SKK Migas terus berupaya membuka kerja sama dengan pembeli gas untuk bisa mengamankan cadangan-cadangan gas yang ada sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan.

Cekungan hidrokarbon yang ada di Indonesia lebih banyak menghasilkan gas dibandingkan dengan menghasilkan minyak. Di sisi lain, masih terdapat 70 cekungan yang masih belum dieksplorasi yang berada di Indonesia Timur. Dalam rencana jangka panjang, produksi gas bumi ditargetkan 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030. Jumlah tersebut akan meningkatkan pasokan gas di dalam negeri dengan jumlah yang sangat besar.

  1. Babak Baru Drama Pakan : Subsidi Bergulir, Impor Jagung Dianulir

Polemik harga pakan ternak memasuki babak baru. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak mengimpor jagung sebagai solusi darurat karut marut harga di dalam negeri, padahal opsi tersebut terus didesak oleh kalangan peternak.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan keputusan untuk tidak mengimpor jagung pakan diambil pada rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga di Kemenko Perekonomian, Rabu (22/9/2021), setelah Kementerian Pertanian berani menggaransi ketersediaan jagung untuk pakan dalam negeri relatif aman. 

Kementan bakal menyiapkan 30.000 ton jagung untuk pakan kepada peternak. dengan harga Rp4.500 per kg. Distribusi stok jagung pakan di dalam negeri akan diatur oleh Bulog.

Menyusul ketegasan pemerintah untuk tidak mengimpor jagung pakan, kalangan peternak unggas memperingatkan agar pemerintah bersiap menghadapi konsekuensi dari keputusan tersebut. Terlebih, menurut mereka, stok jagung pakan di dalam negeri disinyalir terbatas.

  1. Menakar Daya Tarik Reksa Dana Dolar AS

Daya tarik instrumen reksa dana efek luar negeri, dalam hal ini reksa dana dolar Amerika Serikat, masih cukup tinggi, apalagi prospek pemulihan ekonomi global dan perkembangan sektor teknologi menjadikan peluang pertumbuhan pasar modal asing kian tinggi.

Menurut Infovesta Utama, kinerja reksa dana dolar secara rata-rata cenderung lebih baik dibandingkan dengan reksa dana konvensional berdenominasi rupiah. Hal ini terutama terlihat dari kinerja reksa dana dolar saham yang lebih optimal dibandingkan dengan reksa dana saham biasa.

Prospek kinerja reksa dana dolar secara umum masih cukup bagus seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus terjadi secara global karena penanggulangan pandemi virus corona mulai menunjukkan hasil di beberapa negara di dunia.

Prospek reksa dana dolar turut ditopang oleh perkembangan sektor teknologi. Saat ini makin banyak investor yang tertarik untuk masuk ke bidang teknologi yang turut dibarengi dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan teknologi di dunia.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Subsidi Jagung Pakan hingga Rencana Pendirian Bank Emas

Ilustrasi reksa dana./Bisnis-Himawan L Nugraha

  1. Pemegang ISPO Khusus Sawit Hilir Bakal Diguyur Insentif

Pelaku industri kelapa sawit pemegang sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) di sektor hilir bakal mendapatkan inesentif khusus dari pemerintah.

Saat ini, rencana pemberian stimulus tersebut tengah dimatangkan oleh Kementerian Perindustrian dan ditargetkan tuntas sebelum akhir tahun ini sehingga dapat diimplementasikan pada 2022.

Insentif itu dapat berupa diskon harga gas industri maupun tunjangan pajak. Fasilitasi tersebut diprioritaskan untuk industri sawit hilir.

Akselerasi sertifikasi ISPO di sektor sawit hilir atau rantai pasok merupakan respons dari tren konsumen produk turunan crude palm oil (CPO) global yang makin sadar akan isu keberlanjutan.

  1. Asa Pegadaian Ciptakan Bank Emas

PT Pegadaian, perusahaan gadai pelat merah memiliki potensi menciptakan bank emas di Tanah Air.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Pegadaian bisa menjadi bank emas pertama di dalam negeri. Menurutnya, di Indonesia, belum ada izin bank menyimpan fisik emas. Pegadaian sudah melakukannya, tetapi masih dalam konsep titipan.

Untuk merealisasikan rencana itu, Kementerian BUMN masih menunggu penerbitan aturan terkait pembentukan bank emas yang tengah digodok oleh Kemenko Perekonomian. Regulasi itu dapat menjadi payung hukum bagi Pegadaian untuk menjadi institusi pertama yang menjadi bank bullion.

Keberadaan bank emas di dalam negeri akan mengurangi kebutuhan mengimpor produk emas setelah mereka disertifikasi di luar negeri. Selain itu, bank emas akan membantu mengembangkan industri lokal dengan memberikan peluang pembiayaan dan membiarkan bank sentral meng­gunakan instrumen emas untuk mengelola stabilitas ekonomi.

Selamat membaca!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper