Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Kembangkan Program Sayang Ibu

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. memulai uji pasar Gaskita yang merupakan bagian dari Program PGN Sayang Ibu di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang guna memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil.
Uji pasar Gaskita PGN yang diresmikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kedua dari kiri) dan Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto (kedua dari kanan) di Jakarta, Selasa (21/9/2021)./Istimewa
Uji pasar Gaskita PGN yang diresmikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kedua dari kiri) dan Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto (kedua dari kanan) di Jakarta, Selasa (21/9/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. memulai uji pasar Gaskita yang merupakan bagian dari Program PGN Sayang Ibu di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang guna memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil.

Adapun uji pasar Gaskita dilakukan di Malaka Sari, Jakarta Timur pada Selasa (21/9/2021) yang diresmikan langsung oleh Direktur Utama Perusahan Gas Negara (PGN) M. Haryo Yunianto dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati.

Haryo mengatakan, untuk di Jakarta PGN baru melayani sekitar 7 persen dari total potensi pelanggan rumah tangga.

Dia menuturkan, PGN baru melayani 15.012 sambungan rumah (SR) pelanggan existing dan masih terdapat potensi 15.479 SR calon pelanggan gas Gaskita. Sementara itu untuk di Tangerang, PGN telah melayani 8.718 SR pelanggan existing dan 37.929 SR calon pelanggan Gaskita. Harga gas bumi yang ditawarkan untuk pelanggan Gaskita adalah Rp10.000 per meter kubik (m3).

“Uji pasar Program PGN Sayang Ibu Gaskita di Jakarta ini merupakan salah satu pola pembangunan jargas [jaringan gas] yang dapat dicontoh wilayah lain di Indonesia. PGN siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam proses pembangunan jargas dan mencapai target pemerintah,” katanya di Jakarta, Selasa (21/9/2021).

Harya menjelaskan, untuk produk Gaskita pelanggan rumah tangga atau usaha kecil diberikan penawaran berupa gratis inspeksi pipa dan peralatan sebanyak 1 kali, serta gratis asuransi kebakaran.

Selain itu, untuk pelanggan rumah tangga mendapatkan layanan gratis pipa instalasi sepanjang 15 meter dan konversi 1 unit kompor.

Pelanggan produk Gaskita juga dapat memantau pemakaian gas dan pencatatan pemakaian gas secara daring melalui PGN Mobile.

Untuk metode pembayaran pemakaian gas, pelanggan diberikan banyak pilihan, yakni dapat melalui gerai ATM, minimarket modern, e-wallet, e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, kantor pos, dan PPOB.

“Pemakaian gas dibayarkan secara bulanan, sehingga membantu memudahkan pelanggan dalam perencanaan keuangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024, direncanakan terdapat lebih dari 4 juta SR sampai dengan 2024.

Untuk itu, Haryo berujar, pihaknya menyusun peta jalan dengan rencana pembangunan jargas mulai 2022 dengan target 1 juta SR per tahunnya sampai dengan 2024 melalui produk Gaskita yang akan ditawarkan melalui skema company owned company operated (COCO) dan skema kemitraan company owned dealer operated (CODO).

Dari program pembangunan jargas 1 juta SR per tahun diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect, seperti penyerapan 83.000 tenaga kerja, mengurangi impor LPG 144 juta kilogram per tahun, penghematan belanja rumah tangga, dan pemanfaatan TKDN sampai dengan 70 persen.

“Tugas 1 juta per tahun memang berat, tapi kami tetap bersemangat. Kami sangat mengharapkan dukungannya dari seluruh stakeholder,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa program yang dilaksanakan PGN dapat menjadi salah satu upaya untuk mengejar target pembangunan jaringan gas rumah tangga yang ditargetkan pemerintah sebanyak 4 juta SR sampai dengan 2024.

BPH Migas, kata Erika, bertugas untuk memastikan ketersediaan, serta jangkauan gas bumi yang akan dipasok kepada masyarakat.

Di samping itu, pihaknya juga turut menentukan harga gas bumi yang diberikan kepada masyarakat dengan mempertimbangkan sejumlah aspek.

Pertama tentu dari sisi pemerintah, bahwa kami itu bertugas untuk menjamin ketersediaan serta jangkauan dari gas bumi itu sendiri. Kemudian yang kedua adalah dari sisi badan usaha, sebagai badan usaha kan tentunya harus tetap untung, tapi tentu saja kami akan menjaga keuntungannya itu masih dalam batas wajar,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper