Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Labuan Bajo Perlu Dukungan Kawasan Andalan

Labuan Bajo tak bisa berkembang tanpa dukungan kawasan andalan. Kawasan andalan adalah yang ada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), daerah yang harus dikembangkan di luar Labuan Bajo. Kawasan andalan dibutuhkan untuk memastikan ketika suatu wilayah berkembang itu betul-betul memang punya dampak.
Sejumlah kapal siap bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah kapal siap bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian ATR/BPN menyatakan Labuan Bajo tak bisa berkembang tanpa dukungan kawasan andalan
 
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan Provinsi NTT membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka menyukseskan rencana major proyek RPJMN 2020-2024 di wilayah tersebut, salah satunya Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat.
Labuan Bajo ditetapkan menjadi Kawasan Super Prioritas Nasional sejak 2018 oleh pemerintah. Menurutnya, Labuan Bajo tak bisa berkembang tanpa dukungan kawasan andalan. 
 
"Kawasan andalan adalah yang ada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), daerah yang harus dikembangkan di luar Labuan Bajo. Kawasan andalan dibutuhkan untuk memastikan ketika suatu wilayah berkembang itu betul-betul memang punya dampak," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (17/9/2021).
 
Ada tiga kawasan yang berpotensi sebagai kawasan andalan dari Labuan Bajo, antara lain Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Ngada. Faktor-faktor kunci untuk mengembangkan kawasan andalan yaitu pengembangan sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, pengembangan pasar, akses terhadap sumber input atau faktor produksi, adanya keterkaitan, kerja sama, dan kemitraan, serta iklim usaha yang kondusif. 
 
"Kawasan andalan diharapkan mampu menjadi pusat dan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan di sekitarnya," katanya
 
Selain itu, untuk mendukung Labuan Bajo perlu adanya inisiasi pilot project antara Kementerian ATR/BPN dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF) yakni pemberdayaan masyarakat NTT yang sensitif terhadap eksistensi masyarakat adat. 
 
Rencana pilot project ini melibatkan 9 GTRA kbupaten dan Kantor Pertanahan di Pulau Flores di antaranya Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata. 
 
"Pemberdayaan tanah masyarakat pasca Sertipikat Hak Atas Tanah (SHAT) sesuai dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi serta potensi wisata Pulau Flores," tutur Surya.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menuturkan pemerintah daerah senantiasa mendukung terobosan-terobosan dalam pelaksanaan GTRA di Provinsi NTT.
 
Menurutnya, pelayanan pertanahan di Provinsi NTT sudah sangat baik sehingga masyarakat Provinsi NTT untuk mendapatkan kepastian kepemilikan tanah.
 
"Terima kasih karena kami punya pelayanan publik untuk pertanahan. Untuk sertifikat tanah, Reforma Agraria. Ini sangat luar biasa. Minimal setelah saya menjadi Gubernur, Kantor BPN mengambil langkah-langkah, percepatan-percepatan yang hebat. Dan itu juga merupakan tuntutan zaman. Cepat dan selamat. Saya sangat gembira," tutur Viktor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper