Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Jeblok, Pemerintah Dekatkan Peternak dengan Sentra Pakan

Pemerintah akan melakukan penjagaan dan stabilitas harga agar tetap dalam kendali serta memperbaiki regulasi dan aturan yang bisa melindungi peternak.
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi siap memecahkan persoalan para peternak mandiri yang mengalami kesulitan pakan akibat pandemi Covid 19 yang berkepanjangan. 

Rencananya, pemerintah bakal mendekatkan distribusi pakan ternak khusus jagung dari sejumlah sentra di wilayah produksi lain. 

"Sesuai petunjuk Bapak Presiden, kita akan melakukan langkah cepat pada minggu ini agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, yakni Klaten Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif. Kalau perlu menggunakan subsidi subsidi tertentu," kata Syahrul melalui keterangan resmi, Kamis (16/9/2021). 

Selain itu, Syahrul berjanji akan menambah lebih banyak sentra pakan khusus jagung pada daerah yang memiliki basis peternakan. Selanjutnya, kementerian akan melakukan penjagaan dan stabilitas harga agar tetap dalam kendali serta memperbaiki regulasi dan aturan yang bisa melindungi peternak.

"Saya diperintahkan bersama Mendag untuk membangun regulasi bersama, sehingga nantinya ada kepastian ketika terjadi apa-apa. Kemudiam perintah Bapak Presiden juga adalah membuat industri yang terkait dengan tepung dan telur,” tuturnya. 

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menerima perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur, Rabu, 15 September 2021, di Istana Negara. Dalam pertemuan ini, Presiden didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Adapun pembicaraan antara Presiden dan peternakan dikatakan Mentan mencakup 3 hal. Ketiga poin yang dibahas antara lain budidaya dan bibit, pakan dan jagung, serta membicarakan harga yang dinilai cukup rendah.

"Kira-kira 3 hal itu yang dibicarakan dan menjadi keluh kesah mereka [peternak]," katanya.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan M. Luthfi mengatakan bahwa saat ini terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan. Salah satunya adalah kenaikan harga jagung dan gandum sebagai pakan ternak utama.

"Ini menyebabkan ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi, disisi lain akibat pandemi covid ini harga kebutuhan menurun dan menyebabkan terjadi delta yang besar,” tutur Lutfi.

Dengan demikian, pemerintah bakal memastikan keterjangkauan harga serta memastikan fungsi daging dan telur dalam keadaan baik sehingga mampu memperbaiki gizi masyarakat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Kemendag dan Kementan segera membuat terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor perunggasan," katanya.

Salah satu perwakilan peternak Suroto mengaku bersyukur karena pemerintah merespons dan mendengarkan keluh kesah para peternak. Ia berharap Presiden mampu memecahkan persoalan yang ada dan memberikan solusi yang terbaik.

"Kemarin pagi, pagi jam 8, jadi mendadak, kita nggak tahu, kaget. Ini pasti bohong, ini pasti bohong. Lah iya [ternyata] betul [diundang Presiden]," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper