Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor RI Ekspansif di Agustus 2021, Sektor Pertambangan Tumbuh Tertinggi 163 Persen

Beberapa komoditas pendorongnya adalah batu bara yang meningkat sebesar 22,01 persen, biji tembaga sebesar 42,28 persen, dan lignite sebesar 38,54 persen secara bulanan.
Aktivitas di salah satu lokasi pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk/goldeneagle
Aktivitas di salah satu lokasi pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk/goldeneagle

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia tumbuh sebesar 64,10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 20,95 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Ekspor kita cukup tinggi dibandingkan Agustus tahun lalu maupun 2019, jauh lebih tinggi di Agustus 2021,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).

BPS mencatat, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor pertambangan dan lainnya, yaitu sebesar 162,89 persen secara tahunan atau 27,23 persen secara bulanan.

Beberapa komoditas pendorongnya adalah batu bara yang meningkat sebesar 22,01 persen, biji tembaga sebesar 42,28 persen, dan lignite sebesar 38,54 persen secara bulanan.

Di samping itu, BPS juga mencatat sektor industri mengalami pertumbuhan yang tinggi, sebesar 20,67 persen secara bulanan atau 52,62 persen secara tahunan.

Seara tahunan, ekspor komoditas yang meningkat tinggi di antaranya minyak kelapa sawit sebesar 168,68 persen yoy, besi 110,35 persen yoy, dan kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian tumbuh 121,76 persen yoy.

“Jadi pada posisi ini industri kita kinerja ekspornya cukup baik, baik secara bulanan maupun tahunan,” jelas Margo.

Di sisi lain, BPS mencatat kinerja ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan sebesar 0,42 persen secara bulanan. Namun secara tahunan, sektor ini masih meningkat sebesar 17,89 persen yoy.

Beberapa komoditas di sektor ini yang mengalami penurunan cukup besar adalah cengkeh sebesar -73,23 persen yoy, udang hasil tangkap -87,80 persen yoy, dan sarang burung -18,43 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper