Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Properti Berebut Kue Data Center, Ini Alasannya

Saat ini para pengembang properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) berencana masuk ke bisnis data center. Selain itu juga ada grup Djarum yang ikut berkompetisi.
Ilustrasi data center. /Ilustrasi
Ilustrasi data center. /Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA —  Director Industrial & Logistics Services Colliers International Indonesia Rivan Munansa mengatakan saat ini data center menjadi salah satu sektor yang sedang berkembang di Indonesia. Peluang tersebut yang dilirik perusahaan besar untuk mengembangkan data center

"Banyak pengguna data center seperti bank (beralih ke digital), e-commerce yang penggunaannya semakin naik karena keadaan pandemi. Pandemi juga membuat orang mau enggak mau harus beralih ke online," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/9/2021). 

Saat ini para pengembang properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) berencana masuk ke bisnis data center. Selain itu juga ada grup Djarum yang ikut berkompetisi.

Adapun prospek data center ke depan masih bagus. Namun demikian, menurut Rivan, semakin banyak yang masuk ke bisnis data center akan berdampak pada kompetensi yang semakin tinggi untuk memperebutkan end usernya.

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan jika menelisik pada penetrasi pengguna internet di Indonesia yang berkisar 200 juta jiwa dan potensi berkembangnya penggunaan data storage di tengah WFH yang berkepanjangan, maka tidak mengherankan data center menjadi salah satu sektor yang prospektif saat ini. 

"Belum lagi didukung pertumbuhan ecommerce, telekomunikasi dan ekonomi digital yang tumbuh prospektif saat ini, dan prediksinya akan meningkat 8x di tahun 2030," ucapnya. 

Dia menuturkan baru-baru ini setelah Amerika, Australia, Perancis, China, Korsel dan Jepang merambah ekspansi Data Center di Indonesia, Singapura pun melakukan hal serupa dan menyatakan akan menempatkan kegiatannya di koridor Timur Jakarta. 

"Dengan bermunculannya pemain data center pada tataran global di Indonesia, menjadi refleksi potensi yang ada di sini," tuturnya. 

Menurutnya, dengan tumbuhnya hub data center di wilayah Asia Pasifik, seperti Mumbay dan Singapore, menjadikan Indonesia memiliki akselerasi yang baik untuk tumbuh menjadi the next hub. Hal ini tentu harus ditunjang dengan infrastruktur teknologi dan SDM yang memadai.

"Berdasarkan catatan Knight Frank, dalam Jakarta Property Highlight di sektor industri, tercatat bahwa data center sebagai sektor yang menjadi penyerap terbesar di koridor Timur Jakarta dalam setahun terakhir ini," kata Syarifah. 

Direktur Utama PT Ciputra Development Candra Ciputra mengatakan pihaknya telah berbicara dengan perusahaan operator data center lokal dan internasional. Saat ini perusahaan tengah mengeksplorasi lokasi yang strategis untuk pembangunan data center. Bisnis tersebut dinilai menjanjikan terlebih di era digitalisasi seperti sekarang ini. 

“Lokasi data center itu biasanya hanya dua, di tengah kota, atau di sekeliling kota, pada dua lokasi tersebut kami sedang eksplor,” ujarnya. 

Candra optimistis 40 persen kunci keberhasilan data center adalah lokasi.Menurutnya, apabila perusahaan sudah menguasai lokasi yang strategis, maka dapat dipastikan bisnis tersebut akan berjalan dengan sukses ke depannya.

Presiden Direktur BSDE Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengatakan saat ini perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa mitra strategis tekait dengan rencana investasi pada bisnis data center ini. 

"Sejauh ini kita sudah ada pembicaraan dengan beberapa strategic patner untuk bersama-sama berinvestasi di bisnis data center," ucapnya. 

Menurutnya, data center merupakan salah satu komponen dari seluruh tatanan platform digital yang cukup penting saat ini dan membutuhkan investasi cukup besar, serta dioperasikan sangat khusus.

"Dengan demikian ini akan menjadi satu hal yang penting kalau kita juga berinvestasi dalam bidang ini. Sejauh ini memang kita dalam pembicaraan," kata Ridwan. 

Sekretaris Perusahaan BSD Christy Grasella menuturkan saat ini pihaknya masih dalam proses review terkait dengan investasi di bisnis data center. 

Dia memastikan informasi ini akan disampaikan ke publik apabila sudah memiliki titik terang.

"Kita masih dalam proses review akan segera kami update ke public jika sudah ada titik terang dan konfirmasi secara final," ucap Christy.

Pihaknya tak memungkiri, bisnis data center sedang tren. BSDE sebagai pengembang menyediakan lahan untuk data center. Perseroan menyatakan memiliki kapabilitas untuk menyiapkan tanah dan lahan untuk data center.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper