Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Kredit UMKM 2024 Bisa Tercapai, Ini Syaratnya

Pengusaha optimistis target kredit UMKM 2024 bisa tercapai asalkan iklim usaha bisa berjalan kondusif.
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah pemerintah mendorong industri perbankan menambah rasio kredit UMKM menjadi 30 persen pada 2024 disambut positif oleh pelaku usaha. Hal tersebut diharapkan bisa berkontribusi pada upaya pemulihan ekonomi.

Peningkatan rasio kredit UMKM sendiri diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dan tertuang dalam aturan terbaru Bank Indonesia. Bank sentral mewajibkan perbankan untuk meningkatkan rasio penyaluran kreditnya ke sektor UMKM secara bertahap, yaitu sebesar 20 persen pada 2022, 25 persen pada 2023, dan 30 persen pada 2024.

“Kami mengapresiasi target penyaluran kredit hingga 30 persen untuk UMKM sampai 2024. Namun untuk penyaluran kredit saat pandemi sangat tergantung pada iklim usaha yang kondusif,” kata Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, Kamis (9/9/2021).

Menurutnya, jika penularan Covid-19 berhasil ditanggulangi sampai dengan 2024, bukan tak mungkin rasio kredit UMKM sampai 30 persen dapat tercapai. Dia menjelaskan Covid-19 yang terkendali akan mendorong permintaan UMKM untuk kredit.

“Jika sampai 2024 pemerintah mampu untuk menanggulangi penularan Covid-19 dengan baik, maka kebutuhan kredit bagi UMKM juga meningkat. Bukan tidak mungkin sampai 30 persen,” lanjutnya.

Dia meyakini penyaluran kredit UMKM akan mendorong geliat perekonomian, mengingat usaha berskala mikro, kecil, dan menengah mendominasi struktur bisnis nasional. Jika penyaluran diikuti dengan syarat yang lunak, Ikhsan mengatakan aktivitas produksi akan meningkat.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan bahwa salah satu tantangan pemulihan UMKM selama pandemi adalah akses keuangan yang masih terbatas.

Per mei 2021, Airlangga mengatakan porsi kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit perbankan baru mencapai 18,59 persen, padahal UMKM merupakan kunci utama dalam menggerakkan perekonomian.

Dia mencatat bahwa UMKM mencapai 99 persen dari total unit usaha pada 2019. Selain itu, UMKM telah berhasil menyerap tenaga kerja hingga 96,9 persen dari total tenaga kerja di Tanah Air. Secara keseluruhan, UMKM berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper