Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Negosiasi MRT Fase 2, Jepang Ikut Ketentuan

Sebelumnya, Menhub Budi Karya mengungkapkan masih ada permasalahan pada harga penawaran yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang pada proyek MRT Fase 2.
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong MRT di Jakarta, Sabtu (31/7/2021). Jumlah penumpang MRT turun hingga 80 persen setiap harinya sejak 3 Juli 2021 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). /Antara
Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong MRT di Jakarta, Sabtu (31/7/2021). Jumlah penumpang MRT turun hingga 80 persen setiap harinya sejak 3 Juli 2021 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pembangunan MRT Fase 2 segera dilakukan. Hal itu disampaikan dalam kunjungannya ke Jepang guna membahas percepatan kerja sama pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.

Terkait dengan penawaran harga untuk proyek MRT Fase 2 ini, Budi menyebut  harus diikuti dengan kualifikasi. Dirinya juga sudah melobi pihak Jepang untuk melakukan penyesuaian harga dengan nilai yang adil dan wajar agar pembangunan fisik segera dapat dilanjutkan.

"Jadi kami sudah sampaikan kepada semua pejabat dan mereka akan memberikan nasihat agar mereka [kontraktor] mengikuti apa yang sudah sesuai dengan ketentuan Indoensia. Kalau dari apa yang saya bahas, karena memang ini adalah suatu proses kegiatan-kegiatan yang akan mengharuskan mengikuti harga dan ketentuan itu akan diikuti oleh kontrakror Jepang," katanya dalam konferensi pers yang digelar virtual, Selasa (7/9/2021).

Sebelumnya, Budi mengungkapkan masih ada permasalahan pada harga penawaran yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang pada proyek MRT Fase 2.

Oleh karena itu, dia secara khusus bertolak ke Jepang bertemu langsung dengan sejumlah pihak di Jepang seperti Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (Minister of Land, Infrastructure, Transportation, and Tourism) AKABA Kazuyoshi, Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang, dan Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.

Menhub juga bertemu dengan pihak lembaga keuangan Jepang yaitu Chief Executive Officer (CEO) Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda, serta beberapa pihak non-pemerintah Jepang lainnya, guna memastikan percepatan sejumlah proyek pembangunan infrastuktur yang dikerjasamakan kedua negara dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Sebagai informasi, proyek Fase 2A MRT Jakarta terbentang dari Bundaran HI hingga Kota, dan memiliki tujuh stasiun dengan panjang jalur sekitar 6,3 kilometer. Ketujuh stasiun tersebut adalah Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota.

Stasiun MRT yang akan dibangun di kawasan Kota akan terintegrasi dengan Stasiun Jakarta Kota atau Beos. Hingga kini, progres konstruksi MRT Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) itu telah mencapai 20,459 persen.

Adapun hingga saat ini, nilai investasi Jepang terus mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Mulai dari 3,2 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 3,8 miliar dolar AS di 2019 dan melesat menjadi 8,8 miliar dolar AS pada 2020.

Angka tersebut, ujar Budi, menunjukkan bahwa investasi Jepang begitu baik khususnya di sektor transportasi. Oleh karenanya, dalam konteks Indonesia–Jepang, beberapa proyek yang dikerjasamakan cukup banyak dan perkembangannya sangat mengembirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper