Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Defisit Dagang Dengan UEA, Mendag Lutfi: Karena Banyak Beli Minyak

Ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,852 miliar. Pada sisi lain, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.
Nyoman Ary Wahyudi
Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com 03 September 2021  |  18:02 WIB
Defisit Dagang Dengan UEA, Mendag Lutfi: Karena Banyak Beli Minyak
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi saat peluncuran Perundingan IUAECEPA, Kamis (2/9/2021). - Kemendag

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mencatatkan defisit perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA) hingga semester pertama tahun ini sebesar US$152 juta. Sementara, nilai perniagaan kedua negara hingga paruh pertama tahun ini mencapai US$1,85 miliar. 

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah otoritas perdagangan, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,852 miliar. Pada sisi lain, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1 miliar.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan defisit perdagangan dengan UEA itu karena Indonesia masih membeli minyak dari negara itu untuk menutupi kebutuhan dalam negeri. 

“Defisit kecil, karena kita masih banyak beli minyak ke mereka, kalau ada pun itu US$400 juta,” kata Lutfi kepada Bisnis selepas peluncuran perundingan I-UAE CEPA putaran pertama di Bogor, Kamis (3/9/2021). 

Adapun, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA mencakup minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis. Sebaliknya, komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.

“Event kasarnya begitu, kadang-kadang kalau harga komoditas bagaimana kita yang naik,” kata dia. 

Belakangan Lutfi membeberkan I-UAE CEPA itu diharapkan dapat mendongkrak nilai dagang dua negara hingga lima kali lipat dari realisasi tahun lalu. Saat itu, total perdagangan Indonesia–UEA tercatat sebesar US$2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 senilai US$1,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat senilai US$1,68 miliar.

“Mestinya kalau kita bisa memanfaatkan negara itu sebagai negara transit, kita bisa menaikkan hingga lima kali lipat nilai perdagangan [Indonesia-UEA],” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kementerian perdagangan Perjanjian Dagang IUEA-CEPA
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top