Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saran Pengamat Buat Transisi Energi Baru Terbarukan

Transisi energi terbarukan dapat dilakukan apabila ada pembatasan penggunaan sumber energi konvensional.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). /Antara
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Penghentian operasi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan penetrasi energi baru dan terbarukan.

Pakar energi listrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Nanang Hariyanto mengatakan apabila pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap yang berbasis energi fosil dipensiunkan maka penetrasi EBT dapat ditingkatkan.

Tidak hanya pembangkit yang sudah beroperasi komersial, namun strategi itu perlu didukung dengan penghentian rencana pembangunan PLTU baru di masa yang akan datang.

“Menunda atau membatalkan rencana pengembangan pembangkit PLTU,” ujarnya dalam webinar yang digelar para Jumat (27/8/2021).

Dia menambahkan, untuk meningkatkan penetrasi EBT maka diperlukan strategi lain seperti melakukan negoisasi kontrak available faktor (AF) PLTU IPP dan kontrak volume LNG.

Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kesiapan sistem dengan mengoperasikan pembangkit-pembangkit yang memiliki respon cepat, penambahan baterai. Namun, hal tersebut akan berdampak pada kenaikan biaya produksi.

“Selain itu perlu mempercepat internkoneksi antar pulau,” jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan bahwa skenario net-zero emission atau emisi nol bersih di Indonesia paling optimal dicapai pada 2060.

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas Rachmat Mardiana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa opsi tahun skenario di mana net-zero emission akan dicapai, yakni pada 2045, 2050, 2060, dan 2070.

"Nanti masih berkembang mengenai opsi-opsi net zero. Namun, sampai dengan saat ini kajian yang paling optimum itu ada di 2060," ujar Rachmat dalam sebuah webinar, Selasa (24/8/2021).

Terkait sektor energi, ada beberapa strategi dan kebijakan yang disusun untuk mencapai skenario net zero emission pada 2060. Strategi yang akan menjadi fokus antara lain, penurunan intensitas energi atau efisiensi energi secara bertahap dari 1 persen hingga 6 persen pada 2030, pengembangan energi baru terbarukan (EBT ) hingga mendekati 100 persen pada 2060, dan transisi ke kendaraan listrik hingga 95 persen dari total kendaraan yang digunakan di 2055.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper