Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minerba Berjalan Normal di Tengah Pandemi, Begini Rinciannya

Selain batu bara, produksi beberapa mineral logam utama, seperti katoda tembaga, nikel matte, feronikel, dan nikel pig iron juga mengalami kenaikan pada tahun lalu.
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pastikan aktivitas kegiatan produksi sektor mineral dan batu bara (minerba) tetap berjalan normal di tengah pandemi Covid-19.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh sektor, termasuk ESDM. Meski demikian, secara umum sektor ESDM tetap dapat berkontribusi dengan seluruh kegiatan produksi migas dan minerba yang berjalan normal.

Realisasi produksi batu bara pada Juni 2021 mencapai 51,6 juta ton, naik 9,4 persen secara bulanan (month to month/mtm).

“Total akumulasi [produksi batu bara] sampai semester I/2021 mencapai 285,7 juta ton, atau setara dengan 45,72 persen dari target sebesar 625 juta ton,” katanya dalam webinar Tambang dan Energi Bakti untuk Negeri, Senin (16/8/2021).

Selain batu bara, produksi beberapa mineral logam utama, seperti katoda tembaga, nikel matte, feronikel, dan nikel pig iron juga mengalami kenaikan pada tahun lalu.

Realisasi produksi katoda tembaga pada 2020 sebesar 269.050 ton, naik 49,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, sampai dengan semester I/2021, realisasi produksinya mencapai 142.940 ton.

Lalu produksi nikel matte pada 2020 tercatat mencapai 91.740 ton atau naik 27,39 persen dibandingkan dengan 2019. Sampai dengan semester I/2021, realisasi produksi nikel matte mencapai 38.000 ton.

Realisasi produksi olahan bijih nikel lainnya, yakni ferro nikel, tercatat mencapai 1,48 juta ton pada 2020 atau naik 28,5 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2019.

Untuk enam bulan pertama tahun ini, kata dia, realisasi produksi feronikel telah mencapai 807.590 ton.

Produksi nikel pig iron juga mengalami kenaikan dari 781.020 ton pada 2019 menjadi 860.480 ton pada 2020, sedangkan hingga semester I/2021 telah mencapai 447.150 ton.

“Sementara itu, mineral logam lainnya mengalami penurunan, seperti emas, timah, dan perak. Bahkan produksi mineral timah sampai semester I/2021 tidak melebihi 50 persen dari capaian produksi tahun lalu,” ujarnya.

Kementerian ESDM sendiri mencatat realisasi produksi emas sepanjang 2020 mencapai 66,19 ton atau turun 39,2 persen dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2019, dan realisasi produksi sampai dengan semester I/2021 mencapai 37,21 ton.

Kemudian, realisasi produksi perak tahun lalu mencapai 338,1 ton atau turun 30,6 persen dibandingkan 2019, sedangkan hingga semester I/2021 realisasinya mencapai 193,91 ton.

Realisasi produksi timah sepanjang tahun lalu hanya mencapai 54.270 ton atau turun 28,9 persen dibandingkan 2019, dan realisasi produksinya sepanjang semester I/2021 baru mencapai 15.580 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper