Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah untuk menggali potensi ekspor pertanian di daerahnya masing-masing.
Menurutnya, dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, baru 293 kabupaten/kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor baik itu produk sawit, karet, kopi dan beberapa komoditas lain yang diminati pasar global.
“Masih banyak komoditas yang potensial dikembangkan sarang burung walet, porang, minyak atsiri yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang. Bunga melati, tanaman hias, edamame, produk-produk holtikultura lain yang kalau betul-betul kita beri perhatian jadi baik untuk kita ekspor dan produk olahan peternakan yang semakin terbuka pasarnya,” katanya ketika melepas ‘Merdeka Ekspor’ produk pertanian melalui 17 pintu ekspor, Sabtu (14/8/2021). Tercatat, ekspor pertanian pada 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan dengan 2019 yakni Rp390,16 triliun.
Selain itu, sepanjang semester pertama 2021, ekspor produk dalam negeri Rp282,86 triliun atau naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp202,05 triliun.
“Namun kita tidak cukup hanya fokus untuk meningkatkan produksi. Tetapi kita juga harus bisa meningkatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas, melakukan hilirisasi, untuk meningkatkan nilai tambah dan menghitung skala ekonomi dengan klasterisasi ini penting sekali,” jelasnya.
Selain pasar luar negeri, Jokowi menekankan pentingnya untuk memperkuat pasar di dalam negeri dengan mengajak masyarakat mencintai produk dalam negeri.