Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI: Investor Ritel Punya Peran Penting di Pasar Keuangan

Investor ritel sangat dibutuhkan untuk menciptakan ketahanan ekonomi dan pasar keuangan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa investor ritel memiliki peran penting dalam investasi di surat berharga negara.

Dia menuturkan bahwa investor ritel memiliki tiga peran penting. Pertama, dalam membangun negeri, caranya dengan terlibat dalam pembiayaan fiskal surat berharga negara (SBN).

“Tidak hanya melalui fiskal melalui SBN, tapi juga membangun korporasi untuk saham, sekuritas baik tentu saja yang diterbitkan para korporasi. Termasuk juga simpanan/tabungan di perbankan. Ini diperlukan. We need you to support the development of this country,” ujar Perry pada Pembukaan Virtual Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Selasa (3/8/2021).

Kedua, peran investor ritel dinilai dapat meningkatkan tingkat velositas dari peredaran pasar keuangan. Menurutnya, hal tersebut adalah bagian dari reformasi struktural.

Dengan perputaran dana dari perbankan ke pasar modal lalu sebaliknya, maka hal itu dinilai dapat mendukung produktivitas, efisiensi dan kemajuan ekonomi Indonesia.

Ketiga, basis investor ritel dibutuhkan untuk resiliensi atau ketahanan ekonomi dan pasar keuangan. Perry berharap perluasan basis ini dapat memperkuat ketahanan pasar keuangan dalam negeri dalam menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian.

“Termasuk ke depan adalah bagaimana antisipasi kebijakan tapering The Fed dan bank sentral lain,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mendukung untuk dibukanya kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi, melalui penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN ritel.

“SBN Ritel ini selalu kita pasarkan, dan saya minta kepada Dirjen PPR untuk terus melakukan edukasi publik. Alhamdulillah saya lihat kemajuannya cukup baik. Basis investor kita terus meluas, terutama di segmen generasi milenial dan pada segmen perempuan,” ujar Sri.

Kemenkeu mencatat penerbitan SBN ritel seri SBR010 pada Juli 2021 mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel non-tradable, baik dari jumlah investor ataupun nominal. Hingga saat ini, Sri mencatat terdapat 23.337 investor yang berinvestasi dalam SBR010, dan 9.068 atau 38,9 persen di antaranya adalah investor baru yang membeli SBR pertama kali.

Meski begitu, dia menyayangkan jumlah investor baru sebanyak 9.068 itu belum cukup mencerminkan banyaknya atau luasnya basis investor di Indonesia.

“Tadi saya sebutkan ada 9.068 investor baru dan nampaknya besar, namun kalau dibandingkan dengan penduduk Indonesia, para pekerja, ini tentunya angka yang masih kecil. Artinya kita masih punya kesempatan untuk mendorong literasi keuangan dan pendalaman pasar untuk terus memperluas basis investor kita,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper