Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Dorong Produsen Mobil Targetkan Pangsa Pasar Mobil Listrik Capai 40 Persen di 2030

Target kendaraan listrik yang sifatnya sukarela ini bisa naik menjadi 50 persen. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan produsen mobil yang telah tercapai dan banyak rincian masih dalam diskusi.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih mendorong kepada produsen mobil AS berjanji untuk mendukung target pencapaian setidaknya 40 persen dari penjualan kendaraan listrik (EV) pada 2030 demi mengurangi polusi gas rumah kaca.

Mandat ini ditetapkan pada awal pekan depan untuk meluncurkan revisi yang diusulkan untuk standar emisi kendaraan hingga 2026.

Target kendaraan listrik yang sifatnya sukarela ini bisa naik menjadi 50 persen. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan produsen mobil yang telah tercapai dan banyak rincian masih dalam diskusi, termasuk apakah janji itu akan mencakup berbagai jenis kendaraan hibrida.

Bulan Juli, Stellantis, perusahaan induk dari Fiat Chrysler, mengatakan pihaknya menargetkan lebih dari 40 persen kendaraan AS menjadi rendah emisi pada tahun 2030. Namun, Stellantis menolak berkomentar lebih lanjut.

General Motors Co. juga menolak mengomentari pembicaraan tersebut. Perusahaan bercita-cita untuk mengakhiri penjualan kendaraan ringan bertenaga bensin pada tahun 2035. Sementara itu, Gedung Putih menolak mengomentari diskusi tersebut.

Ford Motor Co tidak mengomentari diskusi tersebut tetapi mencatat telah mengatakan pihaknya berencana setidaknya 40 persen dari volume kendaraan global perusahaan akan menjadi full-electric pada tahun 2030.

Pemerintahan Biden telah menolak seruan dari banyak Demokrat untuk menetapkan target untuk adopsi kendaraan listrik atau mengikuti California dalam menetapkan 2035 sebagai waktu untuk menghentikan penjualan kendaraan ringan bertenaga bensin.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) sedang meninjau kembali standar ekonomi bahan bakar yang ditetapkan mantan Presiden Donald Trump pada Maret 2020. Trump membutuhkan peningkatan efisiensi tahunan sebesar 1,5 persen hingga tahun 2026, jauh di bawah peningkatan tahunan sebesar 5 persen yang ditetapkan pada tahun 2012 oleh pemerintahan Presiden Barack Obama.

Amerika Serikat berjanji pada KTT iklim global tahun ini untuk mengurangi emisi 50 persen menjadi 52 persen pada tahun 2030.

Pada bulan April, selusin gubernur dari negara bagian termasuk California, New York dan Massachusetts, mendesak Biden untuk mendukung pelarangan penjualan kendaraan bertenaga bensin pada 2035.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper