Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penduduk Miskin Bakal Naik, Kemensos Perlu Lakukan Ini

Ada dua strategi yang bisa dijalankan pemerintah sebagai langkah antisipasi peningkatan jumlah penduduk miskin yang diprediksi mencapai 10,45 persen pada September 2021.
Kendaraan melintas di tempat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (19/7/2021). Pemerintah masih mempertimbangkan rencana perpanjangan masa PPKM darurat Jawa-Bali yang akan berakhir pada Selasa (20/7/2021). /Antara Foto-Rivan Awal Lingga-hp.
Kendaraan melintas di tempat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (19/7/2021). Pemerintah masih mempertimbangkan rencana perpanjangan masa PPKM darurat Jawa-Bali yang akan berakhir pada Selasa (20/7/2021). /Antara Foto-Rivan Awal Lingga-hp.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Sosial dinilai perlu menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi bertambahnya jumlah penduduk miskin di Tanah Air menyusul dampak kebijakan PPKM Level 3-4 yang akan berlangsung hingga 2 Agustus 2021.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, setidaknya terdapat 2 strategi yang bisa dijalankan pemerintah sebagai langkah antisipasi peningkatan jumlah penduduk miskin yang diprediksi mencapai 10,45 persen pada September 2021.

Pertama, memprioritaskan penyaluran bansos ke daerah yang menerapkan PPKM level 4. Tidak hanya untuk menjaga daya beli, kata Faisal, penyaluran yang difokuskan ke wilayah level 4 juga bertujuan mendorong kepatuhan masyarakat segmen menengah ke bawah.

"Bansos yang difokuskan ke wilayah PPKM level 4 juga akan mendorong masyarakat untuk mematuhi protokol. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok mereka, maka kemungkinan mereka tidak keluar rumah untuk mencari makan akan lebih besar," ujar Faisal, Kamis (28/7/2021).

Kedua, mengoptimalkan keterlibatan perangkat pemerintah daerah hingga ke level RT/RW sehingga distribusi bansos bisa tepat sasaran dan tindakan penyelewengan bisa diminimalisir. Sebab, kata Faisal, pemerintah lebih mengetahui kantong-kantong masyarakat miskin sehingga perannya harus dioptimalkan.

Dia menambahkan, optimalisasi keterlibatan pemerintah daerah tersebut juga bertujuan mengatasi masalah ketidakakuratan data penduduk. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang tidak mendapatkan bantuan.

Adapun, efektifnya penyaluran bansos secara tidak langsung akan membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat penyebaran pandemi Covid-19 di Tanah Air. Terutama, adanya kemungkinan masyarakat akan cenderung patuh dan membatasi mobilitas ketika kebutuhan pokok sudah terpenuhi.

"Namun, dari sisi jumlahnya harus mencukupi untuk membeli basic needs. Rp600 ribu per keluarga per bulan kemungkinan tidak cukup. Sebab, batas garis kemiskinan di Indonesia saat ini sekitar Rp400 ribu per kapita per bulan," jelas Faisal.

Terkait dengan hal itu, dia menyarankan nilai bantuan sosial untuk disesuaikan dengan kondisi per daerah. Menurut Faisal, salah satu hal yang bisa dipertimbangkan dalam penyesuaian tersebut tingkat purchasing power di masing-masing daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper