Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Itama Ranoraya (IRRA) Yakin Kantongi Banyak Tes Antigen Tahun Ini

Saat ini permintaan alat tes antigen dari PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) sudah realisasi tahun lalu yang sebesar 2,4 juta unit.
Pemudik melakukan tes antigen di perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (18/5/2021). /Antara
Pemudik melakukan tes antigen di perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (18/5/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) optimistis penjualan tes antigen dengan merk dagang Panbio akan mencapai 10 juta pak sesuai target perseroan pada awal tahun.

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto Satno Raharjo mengatakan saat ini penggunaan alat tes antigen terus melaju seiring peningkatan kasus Covid-19 di dalam negeri.

Meski tidak merinci, tetapi Pratoto memastikan saat ini permintaannya pun sudah melebihi periode Mei yang mencapai 2,8 juta. Artinya, penggunaan tes antigen sudah melebihi realisasi tahun lalu yang sebesar 2,4 juta.

"Semoga mencapai target 10 juta karena saya melihat dari sisi masyarakat sudah semakin sadar kebutuhan untuk melakukan test swab antigent," katanya kepada Bisnis, Jumat (9/7/2021).

Pratoto menyebut permintaan antigen ke depan juga akan didorong dengan target pemerintah melakukan testing sebesar 400.000 test per hari. Adapun sebelum kasus Covid-19 melunjak testing hanya sekitar 100.000 per hari.

Secara keseluruhan, sampai saat ini semua produk yang dibawa IRRA tumbuh signifikan, tetapi secara jumlah penjualan antigen masih paling tinggi.

Pada perkembangan lain sister company IRRA, PT Oneject Indonesia, tahun ini memastikan akan merampungkan pembangunan pabrik baru di Cikarang.

Dengan selesainya pabrik tersebut, perusahaan mendapat tambahan 900 juta alat suntik sekali pakai atau Auto Disable Syringe (ADS) sehingga kapasitas produksi total mencapai 1,2 miliar jarum suntik ADS dan Safety Needle per tahun.

Selain itu, perusahaan akan menjadi produsen jarum suntik terbesar di Asia untuk jarum suntik ADS dan Safety Needle.

Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengungkapkan pembangunan yang dimulai pada 2019 tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp350 miliar.

Pembangunan pabrik yang semula direncanakan 3 tahun karena disesuaikan dengan pertumbuhan konsumsi jarum suntik ADS baik domestik dan juga global kala itu, saat ini berhasil dipercepatan akibat pandemi Covid-19 yang mewajibkan adanya vaksinasi masal secara global sehingga berimbas terhadap permintaan jarum suntik.

"Pabrik baru Oneject ini akan memastikan pasokan jarum suntik untuk program vaksinasi di Indonesia bisa terpenuhi oleh produk jarum suntik berstandar atau rekomendasi Badan Kesehatan Dunia dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri [TKDN] di atas 60 persen. Bahkan Oneject masih memiliki ruang untuk melakukan ekspor," katanya.

Selain itu, pabrik Oneject juga tengah disiapkan untuk memproduksi antigent test Panbio ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper