Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku E-Commerce Bakal Jaring Lebih Banyak Pengusaha

Sejak Mei 2020 sampai Desember 2020, setidaknya ada 3,3 juta pelaku usaha baru skala mikro, kecil, dan menengah yang masuk dalam ekosistem digital.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). /Bisnis-Himawan L Nugraha
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah tantangan bisnis yang dihadapi pelaku usaha selama pandemi, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga tidak memungkiri bahwa kehadiran layanan perdagangan digital bisa menjadi alternatif untuk tetap menjaring konsumen. Bima mengatakan platform e-commerce terus berupaya untuk menjaring pelaku usaha on-boarding di platform digital.

“Mereka sudah mulai adopsi channel online karena ini bukan kali pertama [pembatasan]. Beralih ke online tidak bisa dipungkiri dan dihindari. Kami optimistis mereka siap. Kami batu dengan on-boarding ke platform digital. Dengan ini kami yakin bisa jadi momentum untuk survive,” kata Bima. 

Sejak Mei 2020 sampai Desember 2020, Bima mengatakan setidaknya terdapat 3,3 juta pelaku usaha baru skala mikro, kecil, dan menengah yang masuk dalam ekosistem digital. Jumlah ini ditargetkan kembali tumbuh dan mencapai 6 juta pelaku usaha pada akhir 2021.

“Kami belum bisa perkirakan bagaimana PPKM Darurat berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Perlu dilihat apakah pembatasan hanya berlaku sampai tanggal 20 atau diperpanjang. Kami akan fokus dorong pelaku usaha untuk masuk ke platform digital,” tambahnya.

Bima juga mengatakan pemberian potongan harga dan subsidi ongkos kirim tetap akan menjadi bagian dari strategi pemasaran merchant maupun platform digital. Meski demikian, dia tidak memungkiri jika tingkat pemberian promo akan bervariasi. 

“Saya kira aktivitas tersebut sudah bagian strategi marketing, tetapi memang tingkatannya berbeda-beda,” kata dia.

Sementara itu, ekonomi digital diyakini akan menjadi salah satu mesin penggerak perekonomian. Sementara itu, pandemi Covid-19 di Tanah Air juga menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi digital. 

“Kalau kita lihat ke depan, kita lihat [ekonomi digital] ini jadi daya ungkit kita ketika krisis Covid-19  karena tiba-tiba kita bangun dari tidur kita. Ternyata ekonomi digital, termasuk e-commerce, akan menjadi bagian yang sangat penting,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Rabu (7/7/2021).

Hal ini setidaknya tecermin dari hasil perhitungan Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag dan analisis Bain serta Alphabeta yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia berpeluang tumbuh 8 kali lipat dalam kurun 2020 sampai 2030. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PDB yang berada pada kisaran 1,5 kali dalam kurun yang sama.

Lutfi mengatakan potensi nilai ekonomi digital yang mencapai Rp4.531 triliun pada 2030 akan banyak disumbang oleh e-commerce. Gross merchandise value (GMV) dagang-el diprediksi akan naik dari Rp302 triliun pada 2019 menjadi Rp1.178 triliun pada 2025. Nilai GMV lantas kembali naik mencapai Rp1.908 triliun pada 2030.

“E-commerce ini akan mendominasi ekonomi digital. Dari sisi lokapasar, 54 persen masih dikuasai pemain lokal di mana pemegang keputusan akhir orang Indonesia meski investor dari luar negeri. Sedangkan 46 persen oleh e-commerce cross border,” kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper