Bisnis.com, JAKARTA - Menurut laporan tahunan oleh manajer aset Mercer, kota termahal untuk tinggal dan bekerja di luar negeri pada 2021 adalah Ashgabat, ibu kota Turkmenistan di Asia Tengah.
Ashgabat naik satu peringkat dari dari indeks Cost of Living City 2020, bertukar dengan Hong Kong, yang telah menduduki peringkat teratas selama tiga tahun sebelumnya.
Indeks Mercer 2021 memeringkat biaya hidup di 209 kota, dengan membandingkan biaya lebih dari 200 item di setiap lokasi, termasuk makanan, barang rumah tangga, transportasi, dan perumahan.
Dalam kasus ibu kota Turkmenistan, Mercer menyoroti bahwa inflasi telah melonjak 11 persen pada 2020.
"Kurangnya mata uang asing di negara tersebut telah memengaruhi ketersediaan dan biaya barang kebutuhan pokok," kata Kate Fitzpatrick, pemimpin praktik mobilitas global Mercer untuk Inggris dan Irlandia, dilansir CNBC internasional, Kamis (24/6/2021).
Ibukota Lebanon, Beirut, masuk sebagai kota termahal ketiga bagi ekspatriat. Negara itu melompat 42 peringkat tahun ini sebagai akibat dari depresi ekonomi yang parah dan luas karena eskalasi beberapa krisis, yakni krisis keuangan terbesar di negara itu, COVID-19 dan ledakan Pelabuhan Beirut pada 2020.
Bishkek, ibu kota Kirgistan, dinobatkan sebagai kota paling murah untuk ekspatriat oleh Mercer, diikuti oleh Lusaka, Zambia, dan Tbilisi, Georgia.
Setelah pandemi virus Corona yang sedang berlangsung, Mercer mencatat bagaimana pindah ke luar negeri untuk bekerja berkembang dari penugasan jangka panjang ke jenis perpindahan lainnya. Ini termasuk penerima tugas jangka pendek, pekerja asing internasional, penerima transfer permanen, komuter, pekerja jarak jauh internasional dan pekerja lepas internasional.
Berikut daftar 10 kota termahal untuk ekspatriat, menurut temuan Mercer.
1. Ashgabat, Turkmenistan
2. Hongkong
3. Beirut, Lebanon
4. Tokyo, Jepang
5. Zurich, Swiss
6. Shanghai, Cina
7. Singapura
8. Jenewa, Swiss
9. Beijing, Cina
10. Bern, Swiss
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
