Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebut pengembalian fungsi terminal sebagai titik simpul transportasi merupakan salah satu solusi untuk mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan terkoneksi secara optimal.
"Terminal harus dapat menjadi simpul transportasi masa depan yang berkelanjutan," kata Kabid Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta Yayat Sudrajat dalam diskusi daring, Rabu (23/6/2021).
Menurutnya, dalam mewujudkan pengembalian fungsi terminal tersebut, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yakni bagaimana menentukan skema pengelolaan terminal yang cocok, kelembagaan, dan dasar-dasar hukum pendukung.
"Selain itu juga potensi-potensi adanya skema kerja sama antara pemerintahan dengan badan usaha dalam pengembangan dan pengelolaan terminal ke depannya," sebutnya.
Sementara itu, Corporate Strategy Division Head PT MRT Jakarta Prayoga Wiradisuria menyebut selama pandemi Covid-19, angka mobilitas masyarakat terutama perkotaan mengalami penurunan.
Pasalnya, dengan segala kebijakan dan pembatasan pergerakan yang diberlakukan pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus, banyak orang yang memilih tetap berada di rumah dan melakukan aktivitasnya secara daring.
"Oleh karenanya mau tidak mau kita harus memindahkan mereka yang masih atau tetap bepergian yang menggunakan non transportasi publik menjadi pengguna angkutan umum," ujarnya.
Dia menilai agar masyarakat yang masih diharuskan beraktivitas di luar rumah tersebut mau berpindah ke angkutan umum, maka diperlukan juga perbaikan infrastruktur baik dari sisi terminal, stasiun, transport hub, hingga integrasi digital dan transit-oriented development (TOD).
"Selain itu ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk membuat orang pindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Pertama disinsentif baik itu fiskal maupun non fiskal dan perluasan jenis pendapatan," tuturnya.