Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Petrokimia Berharap Kasus Covid-19 Sudah Puncak

Industri memperkirakan kenaikan kasus positif Covid-19 membuat daya beli masyarakat akan kembali turun. Hal ini pada akhirnya akan berimbas pada kinerja dan utilisasi pabrik.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE), di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018). /JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE), di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018). /JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Industri petrokimia berharap puncak kasus Covid-19 sudah terjadi dalam pekan ini agar mulai melandai dalam sepekan ke depan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan dengan pemberlakuan PPKM mikro yang diperketat saat ini maka sedikit banyak akan berpengaruh pada kinerja industri. Untuk itu, diharapkan kasus yang meluncak sekarang sudah menjadi puncaknya.

"Sebenarnya saat ini sudah ada vaksinasi yang memperkuat kepercayaan antar masyarakat, ritel memang paling terpukul. Jadi, harapan kami di pasar tradisional yang masih normal," katanya kepada Bisnis, Selasa (22/6/2021).

Fajar menyebut secara sektor industri makanan dan minuman (mamin) masih cukup optimistis. Sementara yang masih sulit diharapkan kemungkinan pada industri tekstil yakni garmen dan alas kaki.

Fajar menilai jika kondisi masih belum sesuai yang diharapkan industri dan kasus semakin meningkat dalam sepekan maka strategi baru harus segera disusun.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi sudah menyebut saat ini industri sudah sangat berat. Apalagi, Juni selepas lebaran masih belum normal secara kapasitas dan sudah terkena pukulan PPKM lagi.

Belum lagi, lanjut Michael produk impor saat ini masih belum berkurang, padahal banyak produk yang sebenernya sudah tersedia secara lokal. Untuk itu, dibutuhkan strategi nasional yang lebih komprehensif untuk menaikan ekonomi nasional.

"Pabrikan kebanyakan sudah menjalankan prokes secara ketat tetapi PPKM membuat daya beli masyarakat di sektor riil melemah, ujung-ujungnya produksi akan menurun karena penjualan melemah," ujarnya.

Michael hanya berharap vaksinasi dapat dipercepat karena saat ini banyak masyarakat yang mau divaksin tetapi belum mendapatkan distribusi.

"Giant yang kemarin tutup sudah merupakan salah satu indikasi yang menyeramkan untuk kami," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper