Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tekan Kerugian, Garuda Indonesia Buka Opsi Cuti di Luar Tanggungan

Perusahaan maskapai pelat merah ini terus mengkaji sejumlah skema efisiensi untuk menekan beban operasional yang tinggi lantaran perusahaan terus merugi belakangan ini.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 22 Juni 2021  |  15:26 WIB
Tekan Kerugian, Garuda Indonesia Buka Opsi Cuti di Luar Tanggungan
Ilustrasi. Pramugari Garuda Indonesia. - garuda/indonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ternyata berencana membuka opsi lain untuk melakukan efisiensi yaitu penawaran cuti di luar tanggungan perusahaan, selain membuka program pensiun dini.

"Ini memang belum ditawarkan, jadi memang kami merencanakan menawarkan skema cuti di luar tanggungan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dikutip dari tempo.co, Selasa (22/6/2021).

Dia mengatakan skema tersebut menargetkan para karyawan Garuda Indonesia yang memungkinkan untuk keluar dari perusahaan dalam jangka waktu tertentu, seperti karyawan yang akan atau telah melahirkan, maupun karyawan yang tengah melanjutkan studi.

"Seperti yang melahirkan, ini supaya memberi mereka ruang lebih luas bersama anak. Atau yang punya keperluan-keperluan lain terutama mereka yang ambil kuliah atau sekolah, dan ada kepentingan lain yang di mana mereka bisa tinggalkan perusahaan dalam kurun waktu tertentu," ujarnya.

Irfan mengatakan skema-skema untuk melakukan efisiensi itu terus dikaji manajemen perusahaan untuk menekan beban operasional yang tinggi lantaran perusahaan terus merugi belakangan ini. Bahkan, kata dia, perseroan memiliki utang hingga Rp 70 triliun.

Penawaran cuti di luar tanggungan, kata dia, akan didiskusikan dengan serikat pekerja.

Adapun dia menuturkan hingga saat ini program pensiun dini yang ditawarkan selama periode 19 Mei-19 Juni 2021 tersebut sudah dimanfaatkan oleh 1.099 karyawan. Menurut dia, jumlah tersebut masih di bawah harapan perusahaan.

Hal itu, karena dia melihat pada masa pandemi Covid-19, jumlah pesawat Garuda Indonesia yang beroperasi pun sangat minim. "Kami akan ada penawaran-penawaran lain ke depannya yang akan kami diskusikan dengan teman-teman lainnya," kata Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Garuda Indonesia cuti pensiun dini

Sumber : Tempo.co

Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top