Bisnis.com, JAKARTA — Produsen farmasi, PT Merck Tbk. menargetkan pertumbuhan 3 persen untuk kinerja sepanjang tahun ini. Hal itu mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung akan memberi dampak pada penyerapan obat resep di pasar.
Presiden Direktur Merck Evie Yulin mengatakan kendati hanya terbilang 3 persen tetapi angka tersebut masih di atas pasar yang diproyeksi masih akan minus 1,9 persen tahun ini. Dia menyebut peluang dari beroperasinya kembali sejumlah klinik bayi tabung juga membawa optimisme tersendiri bagi perseroan.
"Kami memiliki salah satu produk unggulan yakni fertiliti yang kami lihat pasarnya besar tetapi penggunanya masih kecil. Produk ini juga memungkinkan setiap pasangan yang ingin memiliki anak tidak perlu berobat keluar negeri," katanya dalam jumpa media virtual, Rabu (16/6/2021).
Selain itu, Evie menyebut obat diabetes dan hipertensi juga berpeluang mengalami peningkatan penjualan karena belum memiliki pesaing yang banyak.
Direktur Keuangan Merck Bambang Nurcahyo menambahkan tahun ini perseroan juga menjadi penyedia barang dan jasa secara langsung kepada P&G Home Product Indonesia secara langsung. Sampai saat ini perseroan juga masih mampu memenuhi setiap produk yang diminta P&G.
"Remunerasi yang kami dapatkan juga cukup atraktif dengan 15,5 persen dari harga pokok produksi ini membuat kami semakin optimistis menatap 2021," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, perseroan juga memiliki belanja modal 3,3 juta euro yang berasal dari kas internal perseroan. Rencananya, belanja modal tersebut akan digunakan untuk modernisasi fasilitas produksi juga otomatisasi dan digitalisasi site perseroan.
Adapun, pertumbuhan Divisi Obat-obatan Resep masih konsisten di atas pasar dengan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 2 persen pada 2020, sedangkan pasar tumbuh negatif 9,8 persern. Dari sisi penjualan, Divisi Usaha Obat-obatan Resep mencapai realisasi Rp482 miliar sehingga berkontribusi 73 persen terhadap total pendapatan.
Perseroan pun menyebut terus membangun hubungan yang baik dengan para dokter, pemangku kepentingan di pemerintahan, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya dalam bentuk edukasi medis yang berkesinambungan (CME), peningkatan kesadaran, screening dan kemitraan swasta publik (Public-Private Partnership).
Tak hanya itu, perseroan terus mengambil bagian secara aktif dalam melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan asosiasi kedokteran dan organisasi pendukung pasien.
Berbagai upaya tersebut diklaim mampu meningkatkan pangsa pasar, merebut peringkat yang lebih tinggi, dan tumbuh lebih tinggi daripada rata-rata pasar di dalam segmen obat-obatan resep.