Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor transportasi memberikan kontribusi hingga 40 persen dari total biaya logistik.
Ketua Dewan Pakar ALI Nofrisel mengatakan terdapat beberapa variabel yang menjadi penentu di sektor logistik, di antaranya adalah transportasi, pergudangan, ekspor-impor, packaging dan lainnya.
"Diantara seluruh aktivitas itu maka yang terbesar pengaruhnya adalah transportasi, hampir mencapai 40 persen dari performance dan kinerja dari biaya kita di dunia logistik," katanya, Senin (7/6/2021).
Dia menyebut kegiatan pembangunan infrastruktur, pembenahan pelabuhan dan berbagai kegiatan lain yang terkoneksi dengan kawasan industri akan memberikan dampak secara langsung terhadap kemudahan mendapatkan barang dan jasa.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan sektor transportasi siap mendukung kebijakan pemerintah melalui berbagai program subsidi baik angkutan penumpang, angkutan logistik dan mendorong revitalisasi serta pembangunan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah Indonesia.
Menurutnya, meski seluruh sektor tranportasi terpukul karena pandemi Covid-19, keberadaan sektor tersebut tetap menjadi lokomotif yang terus berdenyut bahkan menjadi penopang sektor lain untuk terus bergerak.
Baca Juga
"Untuk memenuhi harapan agar roda perekonomian nasional tetap bergulir [di masa pandemi] khususnya di sektor transportasi, dapat saya pastikan siap untuk mendukung kebijakan pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyebut pengelolaan pergerakan manusia hingga arus logistik dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari dukungan transportasi. Oleh karenanya, dia mengajak seluruh masyarakat turut mengampanyekan kolaborasi konektivitas logistik pacu ekonomi demi memulihkan kembali perekonomian.
"Saya mengajak untuk bersama-sama mensukseskan kampanye kolaborasi ini dengan ikut menyebarluaskan pesan-pesan positif peranan penting transportasi untuk melancarkan angkutan logistik dan pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19," pungkasnya.