Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. optimistis perolehan kontrak dapat tumbuh pada tahun depan walau pagu indikatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun depan melorot. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah tetap fokus untuk menggarap pasar domestik.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya (WSKT) Ratna Ningrum mengatakan bahwa perseroan masih yakin untuk mencapai target kontrak baru pada tahun depan karena pemerintah masih tetap melanjutkan pemerataan infrastruktur di berbagai daerah walaupun kondisi perekonomian kurang kondusif.
"Perseroan telah melakukan beberapa langkah strategis [untuk mendapatkan kontrak baru tahun depan], seperti menyiapkan proyek-proyek potensial dan mempercepat proses [konstruksi] proyek pasar internal yang sudah diinisiasi," katanya kepada Bisnis, Jumat (4/6/2021).
Dengan demikian, Ratna berujar perseroan akan tetap menargetkan perolehan nilai kontrak baru di pasar dalam negeri dari segmen pemerintah, BUMN, dan swasta. WSKT juga akan mengincar beberapa proyek infrastruktur asing di kawasan Asia Tenggara.
Tahun ini, Ratna mencatat total nilai kontrak perseroan selama 4 bulan pertama 2021 mencapai Rp2,13 triliun. Dia optimistis pihaknya dapat mencapai target nilai kontrak baru tahun ini yang mencapai Rp26 triliun.
"Kami memperkirakan perolehan kontrak baru akan meningkat pada kuartal II/2021 hingga kuartal IV/2021," katanya.
Dengan kata lain, target nilai kontrak baru Waskita Karya pada tahun ini lebih rendah sekitar Rp1 triliun dari realisasi nilai kontrak baru 2020 yang mencapai Rp27 triliun. Mayoritas kontrak baru Waskita Karya pada tahun lalu datang dari proyek infrastruktur konektivitas yang mencapai 43 persen.
Komposisi kontrak baru Waskita Karya sepanjang 2021 terdiri atas 80 persen proyek eksternal dan 20 persen proyek investasi. Rendahnya kontribusi proyek investasi disebabkan oleh strategi perseroan yang lebih selektif terhadap proyek investasi pada tahun ini.
Ratna menyatakan strategi proyek investasi pada tahun ini adalah mengincar kepemilikan minoritas dan bersinergi dengan investor infrastruktur lainnya.
Saat ini, perseroan mengikuti beberapa tender proyek konstruksi dari pemerintah maupun badan usaha milik negara. Total nilai kontrak dari seluruh tender yang diikuti Waskita saat ini mencapai Rp15 triliiun.