Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi PTBA Manfaatkan Momentum Kenaikan Harga Batu Bara

Peningkatan target produksi batu bara PTBA tidak terlalu tinggi lantaran perseroan ingin menjaga harga batu bara agar tetap stabil.
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berencana memanfaatkan momentum tren kenaikan harga batu bara dengan meningkatkan target produksi batu bara menjadi sekitar 30 juta ton pada tahun ini.

Direktur Utama PTBA Suryo Eko mengatakan bahwa strategi pertama yang dilakukan perseroan dalam memanfaatkan kenaikan harga batu bara adalah dengan menjaga produksi maupun penjualan batu bara tidak kurang dari target yang telah ditetapkan.

Selain itu, perseroan juga membuka peluang untuk meningkatkan target produksinya di level 30 juta ton.    

"Secara jangka pendek ini ada peluang untuk menaikkan karena pemerintah menyatakan membuka peluang untuk revisi RKAB [rencana kerja dan anggaran belanja] untuk peningkatan produksi.  Ada peluang tersebut, kami dalam waktu singkat akan naikkan produksi mungkin capai sedikit di atas 30-an juta [ton]," ujar Suryo dalam diskusi virtual, Senin (7/6/2021).

Dia menuturkan bahwa peningkatan target produksi tidak terlalu tinggi lantaran perseroan ingin menjaga harga batu bara agar tetap stabil.

Menurutnya, peningkatan produksi yang terlalu besar berpotensi menekan harga batu bara.  

"Mengubah terlalu banyak berarti akan ada banyak perubahan fundamental dari pembiayaan dan sebagainya. Itu justru punya dampak berbahaya ke harga batu bara kalau kami meningkatkan produksi terlalu besar," katanya.

Sebelumnya, perseroan menargetkan produksi batu bara dapat meningkat dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta ton pada 2021, sedangkan penjualan batu bara ditargetkan dapat naik dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021.  

Adapun, harga batu bara acuan (HBA) tercatat terus menguat dan melesat ke angka US$100,33 per ton pada Juni 2021. HBA Juni tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2018, yaitu US$97,9 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper