Bisnis.com, JAKARTA - PT Cinta Airport Flores (CAF) selaku badan usaha pemenang tender Bandara Komodo telah meminta relaksasi berupa pengurangan nilai belanja modal (capex) dari yang telah diprediksikan akibat lesunya bisnis penerbangan selama pamdemi Covid-19 kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan terkait dengan adanya permintaan relaksasi tersebut dikarenakan perbedaan asumsi tingkat produksi penumpang di Bandara Labuan Bajo. Asumsi awal BUP dapat mencapai 850.000 penumpang pada awal tahun ini tetapi asumsi tersebut mengalami penurunan dengan adanya pandemi Covid-19 hingga sekitar 250.000 penumpang per tahun.
"Jadi memang BUP pengajukan relaksasi berupa pengurangan capex yang sedianya dibangun oleh BUP di antaranya perpanjangan landasan dan perluasan apron. Saat ini perubahan rencana bisnis pun sedang dilakukan pembahasan dengan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama," ujarnya, Kamis (3/6/2021).
Adita pun hanya berharap kondisi pandemi Covid-19 dapat segera berakhir karena dampaknya menjadi pukulan besar terhadap dunia penerbangan supaya hal yang telah disepakati dan dibuat oleh kedua belah pihak yakni BUP dan PJPK tidak sampai harus molor lagi.
Kemenhub pun tak melalukan pengetatan terhadap syarat kondisi keuangan bagi para investor karena hal ini murni menjadi faktor bisnis global yang terkendala oleh pandemi.
Sejauh ini pembebasan lahan bagi proyek bandara ini juga sudah selesai dengan sebagian besar uang penggantian sudah dilakukan di Pengadilan Negeri.
Baca Juga
Sebelumnya, CAF disebut mengajukan revisi rencana bisnis dalam meminta relaksasi pemenuhan pendanaan atau financial close kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).