Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Malaysia mengumumkan melakukan penguncian wilayah atau total lockdown secara nasional mulai 1-14 Juni 2021.
Pengumuman lockdown ini diunggah Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam laman Twitternya.
"Semua sektor tidak dibenarkan beroperasi kecuali sektor ekonomi dan jasa yang penting yang akan diizinkan oleh Majlis Keselamatan Negara [untuk beroperasi]," tulis Muhyiddin dalam pengumumannya, Jumat (29/5/2021).
Kenyataan Media mengenai penutupan penuh sektor sosial dan ekonomi ataupun ‘total lockdown’. pic.twitter.com/2JC2SlnDkm
— Muhyiddin Yassin (@MuhyiddinYassin) May 28, 2021
Keputusan Malaysia menggelar lockdown ini setelah terjadi peningkatan jumlah kasus harian hingga lebih dari 8.000 kasus per hari. Secara kumulatif, masyarakat Malaysia yang terinfeksi telah mencapai 549.514.
"Saat ini sebanyak 2.552 orang telah meninggal dunia akibat wabah ini dan jumlah kematian semakin meningkat," ulas pengumuman lebih lanjut.
Dijelaskan juga,setelah periode lockdown 1-14 Juni 2021 berakhir, maka pemerintah akan melakukan evaluasi. Saat kasus aktif menurun, maka akan dilakukan pelonggaran namun disebut dengan lockdown fase kedua.
Baca Juga
"Fase kekdua ini akan dilaksanakan dalam tempo 4 minggu selepas fase pertama berakhir," ulasnya.
Malaysia akan menerapkan perintah kawalan pergerakan setelah periode fase kedua terbukti mengurangi kasus aktif harian.
"Kerajaan akan memastikan sistem kesehatan warga di negara kita tidak akan runtuh dan pelbagai sokongan dan bantuan akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan Malaysia," ulasnya lebih lanjut.