Bisnis.com, JAKARTA - Chief of Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 diperkirakan mendekati 5 persen.
Menurutnya, beberapa indikator seperti kebijakan fiskal yang countercyclical, mobilitas masyarakat yang meningkat, dan momentum Ramadan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021.
“Selain itu,akselerasi peningkatan Ziswaf [Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf] diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” katanya melalui siaran pers, Kamis (27/5/2021).
Di samping itu, Banjaran menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan didorong oleh berbagai faktor, di antaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional juga telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program seperti dengan meningkatkan belanja pemerintah dan mengakselerasi implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Banjaran pun meyakini keberadaan ekonomi syariah akan menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga
Hal ini ditunjang oleh integrasi aspek komersial dan sosial yang diterapkan oleh perbankan syariah dan menjadi model dalam membangun resiliensi ekonomi berbasis ekosistem halal.