Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Penerbangan Mulai Naik, AP II Ubah Operasi Bandara

PT Angkasa Pura II atau AP II mengubah pola operasi bandara usai aktivitas penerbangan mulai merangkak naik usai larangan mudik berakhir.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II meningkatkan level operasi bandaranya lebih tinggi satu tingkat menjadi Slowdown Operation dibandingkan dengan sebelumnya yakni Minimum Operation pada periode peniadaan mudik (6–17 Mei 2021).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sejalan dengan hal tersebut, setiap bandara yang dikelola melakukan penyesuaian level operasional untuk memastikan prosedur berjalan baik. Pada periode peniadaan mudik, lalu lintas penerbangan rendah.

Setelah itu, penerbangan mulai merangkak naik, dan menjadi salah satu faktor yang membuat bandara AP II melakukan penyesuaian level operasional. Terlebih, pemerintah juga telah menetapkan periode pengetatan perjalanan pada 18–24 Mei 2021.

“Mulai 18 Mei, masing-masing bandara. Ini untuk memastikan bandara AP II siap mengantisipasi lalu lintas penerbangan agar penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan baik,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (20/5/2021).

Director of Operation & Service AP II Muhamad Wasid mengatakan terdapat tiga level operasional bagi bandara AP II yaitu Normal Operation, Slowdown Operation, dan Minimum Operation.

Menurutnya, Level Slowdown Operation artinya bandara-bandara AP II memastikan optimalisasi di tengah pandemi Covid-19, di mana personel dan fasilitas keamanan, pelayanan, serta keselamatan penerbangan dipastikan siap melayani lalu lintas penerbangan di tengah pandemi. Pada level Slowdown Operation ini, jumlah personel dan fasilitas yang difungsikan lebih banyak dibandingkan dengan Minimum Operation.

Sementara itu, Normal Operation merujuk pada operasional bandara di saat tidak adanya pandemi. Adapun 3 level operasional ini diperkenalkan AP II sejak pandemi Covid-19.

Awaluddin memaparkan melalui pilihan level operasional ini, bandara AP II dapat memperkuat aspek operasional untuk memenuhi berbagai prosedur dengan cepat (resilient operation), mengikuti perkembangan di lapangan dengan cepat (agility operation), serta mempertimbangkan penggunaan sumber daya (lean operation).

Dia juga mengungkapkan manfaat lain yang dirasakan dari penetapan level operasional antara lain perlindungan kepada karyawan (Workforce Protection) dan efisiensi operasional. Dia mencontohkan misalnya, pada Slowdown Operation tidak semua personel harus datang ke bandara tetapi dilakukan penataan jam kerja yang selaras dengan lalu lintas penerbangan. Ketika personel berada di rumah, maka itu akan memperkuat aspek Workforce Protection.

“Manfaat lainnya adalah bandara-bandara AP II dapat melakukan optimalisasi dan efisiensi secara signifikan seperti di Bandara Soekarno-Hatta yang mampu melakukan efisiensi penggunaan listrik hingga 45–51 persen dan penggunaan air yang dihemat berkisar 43–49 persen dibandingkan dengan rencana awal,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper