Bisnis.com, JAKARTA - Utang pemerintah Jepang melonjak tajam dengan rekor laju tertinggi pada tahun fiskal 2020 yang berakhir Maret lalu. Hal ini disebabkan meningkatnya pengeluaran dalam menangani dampak pandemi virus corona.
Kementerian Keuangan Jepang menyatakan bahwa neraca utang mencapai sekitar 1.216,4 triliun yen, atau sekitar US$11,1 triliun, rekor tertinggi selama lima tahun berturut-turut.
Angka ini naik 101,9 triliun yen, atau sekitar US$936 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menandai kenaikan lebih dari 100 triliun yen pertama sejak tahun fiskal 1997 saat data serupa mulai tercatat.
Biaya jaminan sosial yang membengkak merupakan salah satu di antara penyebab kenaikan ini. Faktor lainnya adalah pandemi Covid-19 yang memaksa pemerintah mengeluarkan obligasi senilai lebih dari 100 triliun yen untuk pertama kalinya pada tahun fiskal 2020.
Di tengah pandemi Covid-19 yang terus berlanjut, kondisi keuangan Jepang tampaknya akan makin memburuk. Anggaran pemerintah untuk tahun fiskal saat ini menyerukan dikeluarkannya obligasi baru senilai 43,5 triliun yen, atau sekitar US$400 miliar.