Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3,6 Juta Masyarakat Bakal Kembali dari Mudik, Pemerintah Lakukan Ini

Kementerian Perhubungan memperkirakan terdapat 22 persen atau sekitar 3,6 juta penumpang akan kembali pada Minggu (16/5/2021) atau H+2 Idulfitri.
Polri melakukan pemeriksaan kendaraan minibus yang diduga travel gelap dan hendak membawa pemudik di TL Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara, Kamis (6/5/2021) malam. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @tmcpoldametro
Polri melakukan pemeriksaan kendaraan minibus yang diduga travel gelap dan hendak membawa pemudik di TL Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara, Kamis (6/5/2021) malam. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @tmcpoldametro

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan 2 opsi untuk mengantisipasi arus balik pemudik yang diperkirakan mencapai 3,6 juta orang pada Minggu (16/5/2021) atau H+2 Idulfitri.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah membahas rencana antisipasi kepulangan masyarakat dari daerah mudik. Berdasarkan catatannya, Menhub memaparkan terdapat 22 persen atau sekitar 3,6 juta penumpang akan kembali pada Minggu (16/5/2021) atau H+2 Idulfitri.

“Jumlah yang akan mudik tersebut termasuk banyak. Oleh karenanya yang kami usulkan agar pertama masyarakat menunda kepulangan mudik supaya tidak bertemu di satu tempat tertentu. Kedua dilakukan tracing yang intensif di  beberapa tempat yang konsentrasinya besar, Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Cirebon bahkan dari Sumatera dilakukan tracing intensif,” ujarnya, Senin (10/5/2021).

Menhub melanjutkan terkait dengan tracing tersebut, pihaknya mengusulkan kepada Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Kesehatan agar memberikan vaksin gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan darat. Sebaliknya, bagi masyarakat yang menggunakan transportasi udara akan diusulkan dengan tracing waktu yang lebih pendek.

“Untuk tracing transportasi udara, besok baru kami lakukan pembahasan,” imbuhnya.

Budi menambahkan pihaknya telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan pantauan aktivitas masyarakat selama periode pra dan larangan mudik 2021. Menhub memaparkan pada 22 April 2021 – 5 Mei 2021 telah terjadi penaikan jumlah masyarakat yang keluar dari tempat asal sebanyak 20 persen sampai 30 persen.

Pada periode tersebut, Kemenhub telah memperketat syarat perjalanan dengan melakukan tes PCR, tes Antigen hingga GeNose selama satu hari. Dia menambahkan banyak masyarakat yang melakukan mudik terlebih dahulu dari sebelum 6 Mei 2021.

Pada masa peniadaan mudik mulai 6 Mei 2021 hingga 9 Mei 202, pergerakan masyarakat mengalami penurunan, termasuk di sektor transportasi udara hingga 93 persen, kereta api hingga 90 persen, serta transportasi darat hingga 40 persen. 

“Kami mengapresiasi Polri dan pemda dalam upaya yang baik melakukan penyekatan. Kami juga  melakukan kunjungan ke Merak, Bakauheni dan Brebes telah terjadi penurunan signifikan hingga 90 persen. Di sisi lain logistik hanya turun 3 persen sampai 5 persen,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper