Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan harus berpacu dengan waktu untuk melakukan transformasi industri sejalan dengan pergerakan sektor ketenagakerjaan yang sangat dinamis.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemenaker Bambang Satrio Lelono mengatakan pemangku kepentingan sektor ketenagakerjaan Tanah Air mesti mampu memprediksi perubahan tersebut dengan menyusun strategi transformasi industri.
Berdasarkan transformasi yang berlangsung, pemerintah akan melakukan pemetaan lapangan pekerjaan yang diperkirakan hilang dan muncul seiring dengan perubahan zaman, serta mengidentifkasi kompetensi dan keterampilan sebagai dasar penyusunan perencanaan tenaga kerja.
Menurut riset McKinsey & Company, Indonesia akan menciptakan 23 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan. Tetapi, dengan adanya automasi, lapangan pekerjaan yang muncul pun akan lebih banyak, yakni antara 27 - 46 juta pekerjaan.
"Permasalahannya, pekerjaan baru tersebut membutuhkan tuntutan kompetensi yang baru. Inilah yang harus disiapkan. Mau tidak mau kita harus memanfaatkan teknologi digital," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (3/2/2021).
Kemenaker saat ini sudah membangun sistem informasi ketenagakerjaan (Sisnaker) sebagai ekosistem digital yang menjadi platform bagi segala jenis layanan publik dan aktivitas ketenagakerjaan, baik di pusat dan daerah.