Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. menyatakan fokusnya untuk pengembangan energi baru dan terbarukan guna mengantisipasi transisi energi bersih di masa depan. Perusahaan pelat merah itu bahkan melirik pengembangan bahan bakar nabati.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan biofuel seiring dengan potensi yang dimiliki perseroan. Suryo mengungkapkan emiten berkode saham PTBA itu memiliki potensi lahan perkebunan kelapa sawit yang cukup besar.
"Kami masuk juga ke biofuel dan kami punya lahan luas perkebunan sawit yang bisa menghasilkan biofuel. Ini EBT kami akan pilih tanaman reboisasi yang hasilkan serapan pada karbon yang bagus kami mau masuk bisnis management karbon," katanya dalam paparannya kepada media, Jumat (30/4/2021).
Dalam pengembangan EBT, Suryo mengatakan PTBA akan memaksimalkan potensi yang ada di internal perseroan saat ini. Lahan-lahan bekas tambang dengan luas tanah yang besar juga akan dioptimalkan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya.
Menurut dia, dalam pengembangan PLTS, salah satu isu utamanya adalah mahalnya pembebasan lahan yang akan digunakan. Dengan potensi yang sudah dimiliki saat ini, pihaknya optimistis bisa bersaing dalam bisnis EBT.
Suryo menjelaskan, dari masing-masing lahan pascatambang yang dimiliki akan terpasang PLTS dengan kapasitas 200 megawatt (MW). Adapun saat ini pihaknya tengah mengurus proses untuk mendapatkan independent power producer (IPP).
Baca Juga
"PTBA menguasai banyak lahan yang cukup luas dan sudah dibebaskan area bekas tambang ini harus dioptimalkan, biaya pembebasan lahan cukup besar bagi perusahaan lain di pembangkit PLTS, jadi kami yakin dengan lahan yang kami punya tidak menjadio bagian cost, sehingga kami bisa kompetitif dan diterima nantinya," jelasnya.