Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memproyeksikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dapat menjadi penunjang bagi dua infrastruktur strategis di Jawa Barat.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan Tol Cosumdawu akan memberikan dampak penting dalam mempercepat perekonomian di Jawa Barat. Berdasarkan kajian studi kelayakan, ujar Danang, economic internal rate of return (EIRR) Tol Cisumdawu mendapai 21,29 persen.
"Kehadiran Jalan Tol Cisumdawu diharapkan menjadi penunjang Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan menjadi salah satu akses yang mempercepat kendaraan logistik menuju Pelabuhan Patimban," katanya kepada Bisnis, Kamis (29/4/2021).
Mengingat hal tersebut, Danang menilai Jalan Tol Cisumdawu dapat menjadi katalis pertumbuhan lapangan kerja. Selain itu, lanjutnya, tol tersebut dapat mendukung peningkatan UMKM di Jawa Barat.
Di samping itu, Danang menilai Tol Cisumdawu akan menjadi salah satu tol dengan kontur terindah di dalam negeri. Dengan demikian, Danang berpendapat ruas Cisumdawu dapat membuka pengembangan pariwisata baru di Jawa Barat.
Danang mengatakan PT Cira Karya Jabar Tol (CKJT) sedang membangun gebang tol baru yang akan mengintegrasikan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) dan Jalan Tol Cisumdawu.
Oleh karena itu, PT Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Padalaunyi telah mengoperasikan gerbang tol sementara sebagai akses keluar tol Cileunyi. Adapun, akses integrasi tol Cisumdawu akan difungsikan sebagai pengalihan dari tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) yang akan mengarah ke Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang.
Kementerian PUPR mencatat konstruksi Seksi I Cileunyi—Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 71,59 persen dengan progres pembebasan lahan 97,74 persen. Sementara itu, progres konstruksi Seksi II Rancakalong—Sumedang sepanjang 17,35 km telah mencapai 91,13 persen dengan capaian pembebasan lahan 95,93 persen.
Adapun, konstruksi Seksi 3 Sumedang—Cimalaka sepanjang 4,05 km telah rampung. Kemudian, pembangunan Seksi 4 Cimalaka—Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok—Ujungjaya sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing—masing 39,71 persen dan 38.00 persen.
Sementara itu, pembebasan lahan pada Seksi 4 ditargetkan mencapai 70 persen per April 2021. Dengna demikian, konstruksi Seksi 4 akan dimulai per Mei 2021.
Konstruksi Seksi 6 Ujungjaya—Dawuan (6,06 kilometer) telah dimula. Sejauh ini, konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 25,20 persen dan Seksi 6B sebesar 2,30 persen. Untuk pembebasan lahan mencapai 87,53 persen.
Tol Cisumdawu terdiri atas 6 seksi yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Dari enam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.