Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan

Penerapan UU Cipta Kerja diharapkan dapat menjadi pendorong utama yang akan memperkuat daya beli, meningkatkan kepercayaan pasar, dan mendorong investasi di sektor properti.
Ilustrasi wajah properti Jakarta./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi wajah properti Jakarta./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti di seluruh wilayah Asia Pasifik berkinerja baik untuk mempersiapkan pemulihan berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang, menurut konsultan properti global Colliers International.

Dalam laporan Snapshot Pasar Asia Pasifik Kuartal I/2021, Colliers menyebutkan bahwa segmen perkantoran mendorong pertumbuhan di Australia dan Korea Selatan, sementara pemulihan ekonomi China yang mengesankan menarik investor ke berbagai properti komersial.

Aset industri memegang kendali di Singapura dan Hong Kong, dan Jepang menyaksikan penyelesaian beberapa transaksi komersial dan residensial.

“Pasar properti Asia Pasifik memulai awal yang kuat setelah memanfaatkan momentum dari kuartal sebelumnya,” kata Terence Tang, Direktur Pelaksana, Pasar Modal & Layanan Investasi Asia.

“Kami berharap segmen industri terus berkembang dengan baik dengan menunggangi gelombang e-commerce, sementara aset perkantoran akan mendapat dorongan dari orang-orang yang kembali bekerja dalam jumlah yang terus bertambah,” lanjutnya.

Secara keseluruhan, menurut prediksi Colliers, dalam beberapa bulan mendatang pemulihan akan menguat berkat likuiditas yang mudah dan inisiatif pemerintah yang ramah pasar ditambah dengan peluncuran vaksin dan ekspektasi perbatasan pada akhirnya dibuka kembali.

Khusus kondisi di Indonesia, Steve Atherton, Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, mengatakan pemerintah menargetkan untuk melakukan vaksinasi bagi sekitar 181,5 juta masyarakat Indonesia dari Januari 2021 hingga Maret 2022.

Harapannya, ini akan menciptakan kekebalan kawanan dan ekonomi akan berangsur-angsur pulih. yang seharusnya berdampak positif bagi pasar properti.

Selain itu, penerapan UU Cipta Kerja diharapkan dapat menjadi pendorong utama yang akan memperkuat daya beli, meningkatkan kepercayaan pasar, dan mendorong investasi di sektor properti.

Di China, kebangkitan ekonomi memperbaharui permintaan investor. Semua kota utama di China mengalami kesibukan transaksi pada kuartal pertama karena kinerja ekonomi yang kuat di negara itu selama tahun yang sulit membangkitkan kembali kepercayaan di antara investor domestik dan asing.

Sementara Beijing mencatat sembilan kesepakatan transaksi besar sepanjang 3 bulan pertama 2021, Shanghai 11, terutama di segmen perkantoran dan taman bisnis. Empat kesepakatan masing-masing diselesaikan di Chengdu dan Xi'an sementara sektor industri berjalan dengan baik di China bagian selatan.

Di Hong Kong, wilayah khusus China, aset industri menjadi jangkar pemulihan pasar. Investasi aset industri meningkat pada kuartal 1 dengan volume naik 191 persen selama periode tersebut (qtq).

Peningkatan aktivitas tersebut dibantu oleh penghapusan bea meterai ganda pada akhir tahun lalu untuk transaksi komersial. Inisiatif baru pemerintah untuk mendorong pembangunan kembali gedung industri juga akan mendukung pasar pada bulan-bulan mendatang.

Subsektor industri seperti logistik dan pusat data akan terus menarik modal jangka panjang, sementara segmen perumahan akan melihat minat yang meningkat dari pengembang yang ingin memanfaatkan harga yang tangguh dan permintaan yang terpendam.

Dalam perkembangan di Singapura, properti komersial dan ritel memimpin. Sektor industri menjadi sorotan pada kuartal I, dengan pengumuman beberapa kesepakatan penting setelah berbulan-bulan negosiasi, dan volume naik 19 persen qtq menjadi US$2,66 miliar.

Colliers memperkirakan minat investor pada properti komersial dan industri akan meningkat lebih lanjut pada kuartal kedua, karena optimisme tumbuh tentang dimulainya kembali aktivitas bisnis normal di tengah peluncuran vaksin.

Sektor ritel juga akan menarik perhatian investor, terutama yang ditujukan untuk mal pinggiran kota yang mampu bertahan menghadapi tantangan 2020.

Di Korea Selatan, pasar perkantoran tetap memiliki permintaan yang tinggi. Suku bunga rendah terus mendorong likuiditas dan permintaan untuk aset inti di pasar real estat komersial dengan volume transaksi perkantoran utama mencapai US$2,1 miliar pada 3 bulan pertama 2021.

Pembatasan di perbatasan menahan investasi keluar, sehingga persaingan akan tumbuh untuk mendapatkan pasokan aset berkualitas tinggi yang terbatas, yang selanjutnya meningkatkan harga di sub-pasar utama dan menurunkan tingkat kapitalisasi.

Tren ini diharapkan mengarahkan minat investor terhadap aset logistik, yang pada gilirannya menaikkan harga dan menurunkan hasil di segmen tersebut.

Di Jepang, investor mengabaikan tantangan. Pada kuartal I tahun ini, transaksi besar diselesaikan di seluruh segmen karena investor tetap tidak terpengaruh oleh pembatasan perbatasan yang sedang berlangsung dan keadaan darurat baru di area metro utama.

Aset logistik dan residensial tetap menjadi yang paling dicari dan terus diminati meskipun perbatasan tertutup menjadi penghalang signifikan bagi modal luar negeri. Investor juga mempertimbangkan aset kantor di pasar di luar wilayah Metro Tokyo.

Optimisme segar juga terjadi di Australia dan Selandia Baru untuk kuartal I 2021. Kepercayaan investor terus meningkat di dua negara itu, karena kombinasi faktor-faktor seperti pekerja yang kembali ke kantor mereka, peluncuran vaksin, suku bunga rendah, dan prospek pembukaan kembali perbatasan internasional dalam waktu dekat.

Di central business district (CBD) Sydney, di mana pertanyaan tentang persewaan properti melonjak ke level tertinggi dalam 5 tahun, investor menjadi lebih aktif.

Melbourne juga akan melihat lebih banyak aktivitas, baik di dalam maupun di luar pasar. Di Brisbane, dengan pasar perkantoran CBD mengungguli semua yang lain secara nasional pada 2020, Colliers memperkirakan peningkatan yang signifikan dalam minat investasi pada semester II.

Di Auckland, investor diprediksi tertarik pada aset komersial, terutama properti industri dan ritel massal, yang menarik permintaan yang kuat dari penyewa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper