Bisnis.com, JAKARTA — PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. menargetkan untuk terus meningkatkan utilisasi pabrikan ke depan. Pasalnya, saat ini kapasitas terpasang pabrikan baru di level 55 persen.
Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim mengatakan perseroan akan terus meutilisasi pabrik agar target penyerapan kapasitas 3,8 juta ton per tahun tercapai. Sayangnya sejumlah tantangan pun harus dihadapi apalagi kini juga pandemi turut mengganjal.
"Demand nasional saat ini di kisaran 60 persen dengan pertumbuhan yang berkisar 5-6 persen per tahun maka sisa kapasitas kami perkirakan pada 2028 hingga 2030 baru hampir macth," katanya dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Jobi menyebut untuk ekpspansi pabrik baru saat ini juga masih terhalang moratorium. Meski demikian, rencana pembangunan pabrik baru ke depan tetap ada. Hal itu sesuai dengan riset perusahaan dengan cadangan batu kapur baru di Jambi.
Namun, prinsipnya ekspansi akan dilakukan jika moratorium sudah bisa dicabut dan market sudah tumbuh. Salah satunya dari Tol Sumatera, Bakahauni, hingga Medan mulai dikerjakan.
"Kami sudah punya riset lah tinggal eksekusi, intinya ekspansi kami tidak akan kami lakukan di Pulau lain," ujarnya.
Sementara itu, emiten bersandi SMBR akan menganggarkan belanja modal yang konservatif pada 2021. Perusahaan pelat merah ini menyebut belum akan melakukan ekspansi besar setidaknya dalam 6–7 tahun ke depan.
Direktur Keuangan Semen Baturaja M Jamil mengatakan alokasi capital expenditure perseroan akan kurang dari Rp100 miliar tahun ini.
“Capex hanya untuk pengembangan lahan karena cadangan kami masih cukup untuk 6 – 7 tahun lagi,” kata Jamil.
Sementara itu, SMBR menyebut telah memiliki cadangan batu kapur dengan kapasitas besar di Jambi. Apabila permintaan dan pasokan semen sudah lebih seimbang, perseroan berencana akan membangun pabrik ketiganya di Jambi dalam beberapa tahun mendatang dan sementara ini hanya akan memproses land acquisition.