Bisnis.com, JAKARTA – Singapore Airlines (SIA) telah mengajukan permohonan penyediaan water canon untuk melakukan water salute menyambut penerbangan pertamanya ke Bali setelah pandemi Covid-19 kepada PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I.
Surat yang ditandatangani oleh Station Manager SIA di Denpasar Yahui Chan kepada General Manager AP I Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A. Y. Sikado tersebut mengajukan permohonan penyediaan water canon sehubungan dengan water salute pada Inaugural Flight SIA. Pengajuan tersebut untuk dipergunakan pada 4 Mei 2021 yang dijadwalkan menjadi pembukaan rute perdana SIA ke Bali setelah pandemi Covid-19.
“Besar harapan kami agar dapat disediakan water canon karena Singapore Airlines adalah pesawat pertama yang kembali ke Bali setelah pandemi Covid-19,” bunyi surat tersebut yang dikutip, Senin (26/4/2021).
Menggunakan pesawat B738 NG, SIA bakal mendarat pertama kalinya di bandara berkode DPS tersebut pada 4 Mei 2021 pukul 18.50 WITA. Penerbangan pertama itu dengan kode penerbangan SQ944/945.
Manager Public Relations Singapore Airlines Glory Henriette membenarkan akan memulai penerbangan langsung menuju Bali selama 2 kali dalam sepekan mulai pada 4 Mei 2021. Penerbangan ini ditujukan untuk melayani warga negara Indonesia serta orang asing dengan visa dan izin yang berlaku yang perlu melakukan perjalanan ke dan dari Bali.
Setelah itu SIA secara bertahap memperluas operasi kami dengan memulihkan layanan ke kota-kota utama serta meningkatkan frekuensi penerbangan di rute - rute lainnya.
Baca Juga
Dia menegaskan pembukaan rute ini bukan merupakan bagian dari kerja sama travel bubble. Pembukaan rute penerbangan ini tujuannya untuk mengakomodir Warga Negara Indonesia (WNI) serta Warga Negara Asing (WNA) dengan Visa dan izin yang diperbolehkan untuk melakukan perjalanan ke Bali,
“Kami akan melanjutkan penerbangan langsung dua kali seminggu antara Singapura dan Bali pada Selasa dan Jumat efektif 4 Mei 2021,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (26/4/2021).
Dia mengatakan penerbangan tersebut kembali dibuka kembali karena optimistis bahwa laju program vaksinasi global yang terus meningkat, serta rezim pengujian yang kuat, akan menjadi kunci untuk membuka kembali perbatasan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat melakukan perjalanan. Adapun, Indonesia adalah pasar yang penting bagi SIA.
