Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Perkantoran Mau Unggul Selepas Pandemi, Pengelola Perhatikan Ini

Kondisi pandemi Covid-19 mengubah perilaku kehidupan termasuk cara bekerja dan cara mengelola gedung perkantoran. Konsultan properti Colliers mengingatkan sejumlah hal kepada pengelola perkantoran agar propertinya menjadi pilihan selepas pandemi.
M. Syahran W. Lubis
M. Syahran W. Lubis - Bisnis.com 26 April 2021  |  14:10 WIB
Perkantoran Mau Unggul Selepas Pandemi, Pengelola Perhatikan Ini
Ilustrasi aktivitas di perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pekan kedua masa pembatasan sosial./Antara - Muhammad Adimaj

Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, tim pengelola gedung dan pengelola fasilitas masih beradaptasi dan mempraktikkan strategi dan solusi terbaik agar roda bisnis tetap berjalan maksimal meski masih ada regulasi ketat yang harus ditaati, terutama terkait protokol kesehatan.

Menurut konsultan properti Colliers Indonesia, masalah yang paling banyak dihadapi pengelola adalah bagaimana mereka harus mencoba untuk menjaga unit tetap penuh, penyewaan tetap berjalan, dan memastikan bahwa penghuni atau penyewa selalu aman.

Oleh karena itu, menurut Colliers melalui keterangan tertulis pada Senin (26/4/2021), peran dan kesadaran semua pihak termasuk landlords, pemilik, pengembang, pengelola gedung dan penyewa terhadap situasi dan kondisi harus selalu berada pada level tertinggi.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, dampak terhadap lingkungan bangunan menjadi faktor yang semakin penting dalam memerangi risiko.

Belajar dari pandemi secara langsung untuk membentuk masa depan properti secara strategis dan penggunaannya, menciptakan lingkungan bangunan yang sehat di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, dan bahkan tempat kerja, inovasi teknologi memiliki peran yang cukup besar.

“Sebagian besar teknologi ini sudah diperkenalkan sebelum pandemi, tetapi dengan kehadiran Covid-19, penggunaan teknologi ini menjadi lebih familier,” kata Andy Harsanto, Head of Real Estate Management Services Colliers Indonesia.

Dia menambahkan inovasi dan teknologi tersebut dalam jangka panjang dapat dilihat sebagai standardisasi baru sebuah gedung dan tempat kerja. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan tingkat kesehatan suatu gedung dan tempat kerja akan menjadi komponen baru yang dicari dan diperlukan penghuninya.

Christina Ng, Head of Facilities Management Colliers Indonesia, menyebutkan bahwa penggunaan tools aplikasi facility management seperti: CFM system, online approval, serta cloud database, dan repositories dinilai cukup membantu dan manfaatnya terus meningkat.

Selain itu, inovasi seperti inovasi sensor pengenalan wajah, sensor tanpa sentuhan, disinfektan kotak UV akan terus diterapkan, karena penggunaannya merupakan investasi jangka panjang yang baik untuk gedung dan perusahaan.

Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas fasilitas, tim manajemen fasilitas perusahaan perlu mematuhi standar yang diberikan oleh peraturan setempat, atau pengetahuan yang terbaru dari para ahli.

Untuk manajemen gedung perkantoran dan manajemen fasilitas perusahaan, aset terpenting dalam perusahaan adalah karyawan. Dengan berinvestasi pada bangunan yang sehat atau tempat kerja yang sehat, akan meningkatkan kinerja karyawan perusahaan ke arah yang lebih positif dan produktif.

Dia menggarisbawahi bahwa untuk bangunan yang sudah mulai berinvestasi pada teknologi dan fasilitas yang mengacu pada bangunan sehat, ketika kondisi pasar mulai membaik, pengembang dapat mengemasnya dan menjadikannya sebagai nilai jual yang memberikan nilai tambah dari gedungnya dibandingkan dengan gedung lain.

“Ketika persaingan terjadi, efek nilai tambah yang ditawarkan sebuah bangunan akan menjadi daya tarik dan eksklusivitas tersendiri,” tuturnya.

Dia mengutarakan pula bahwa fasilitas yang sehat memiliki dampak finansial yang tidak langsung.  Colliers dapat melihatnya dalam jangka panjang, fasilitas yang tidak sehat akan menurunkan produktivitas karyawan, sehingga akan berdampak pada kinerja perusahaan.

Oleh karena itu, fasilitas yang sehat merupakan investasi yang baik bagi suatu perusahaan. Dengan mematuhi peraturan dan fokus pada tren, isu terkini, kemajuan teknologi dan kepatuhan terhadap standar kesehatan dan keselamatan, tempat kerja yang sehat akan meningkatkan produktivitas karyawan.

“Kepuasan, pengalaman dan kolaborasi karyawan akan berdampak pada kinerja perusahaan yang mengarah pada kepuasan pelanggan dan kualitas layanan yang baik,” kata Christina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

perkantoran bisnis properti
Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top