Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berkomitmen untuk menekan angka emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dengan memperbanyak tempat pengisian daya untuk kendaraan listrik atau charging station.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah telah membangun sebanyak 122 tempat pengisian daya kendaraan listrik yang tersebar di 83 lokasi mulai dari komplek perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, kawasan parkir hingga area peristirahatan di sepanjang jalur tol.
"Hingga April 2021 telah terbangun 122 unit charging station di 83 lokasi," kata Arifin melalui siaran pers, Kamis (22/4/2021).
Dalam peta jalan program kendaraan listrik nasional, pemerintah memproyeksikan dapat membangun 3.860 tempat pengisian daya kendaraan listrik dan 17.000 tempat penukaran baterai di seluruh Indonesia hingga 2025.
Dalam kurun waktu 4 tahun itu, Indonesia menargetkan angka penggunaan mobil listrik mencapai 19.220 unit, motor listrik 757.139 unit, dan bus listrik mencapai 10.227 unit sebagai salah satu upaya mengatasi masalah serius terkait pencemaran udara dan isu lingkungan terutama di banyak kota besar.
Proyek infrastruktur tempat pengisian daya kendaraan listrik, lanjut Arifin, sejalan dengan upaya percepatan pengembangan kendaraan listrik ramah lingkungan yang ambisius.
Adapun biaya pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia senilai Rp1.644,5 sampai dengan Rp2.466,7 per kWh. Harga ini merupakan salah satu yang termurah di dunia.
"Pemerintah memberikan berbagai regulasi dan insentif agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik," kata Arifin.