Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Konsisten Surplus dari Mei, Kemenko Perekonomian: Bagus Sekali

Tren surplus neraca perdagangan terus berlanjut berlanjut di tengah Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Maret ini angkanya sebesar US$1,57 miliar.
Tambang batu bara / Bloomberg
Tambang batu bara / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Tren surplus neraca perdagangan terus berlanjut berlanjut di tengah Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Maret ini angkanya sebesar US$1,57 miliar.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan konsistensi secara bulanan sejak Mei tahun lalu.

“Bagus sekali tentu [terhadap pemulihan ekonomi],” katanya saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).

Mengacu pada data BPS, Susi menjelaskan bahwa total ekspor pada Maret tumbuh cukup tinggi secara bulanan (month to month/mom), yaitu 20,31 persen. Sementara secara tahunan 30,47 persen.

Jika dirinci, ekspor nonmigas mencapai US$17,44 miliar dan jadi yang tertinggi sepanjang 2019-2021. Kenaikan ini masih didominasi dua komoditas utama yaitu minyak sawit mentah (45,35 persen) dan batubara/tambang (8,40 persen) yang dipicu oleh tingginya harga komoditas di global market.

Negara tujuan utama masih dominan ke China sebesar 21,36 persen yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 62,98 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Secara sektoral, industri pengolahan berkontribusi 79,66 persen dan naik tertinggi 18,06 persen yoy.

Sementara total impor pada Maret tumbuh tinggi, yaitu 26,55 persen mon dan 25,73 persen yoy. Jika dirinci, impor nonmigas mencapai US$14,50 miliar dan tertinggi sepanjang 2019-2021.

Kenaikan ini didominasi komoditas mesin dan peralatan sebesar 14,53 persen yang naik 16,24 persen mom. Ini, terang Susi mengindikasikan masuknya barang modal untuk proses produksi.

Negara asal barang masih dominan dari China sebesar 31,48 persen yang mengalami kenaikan 35,12 persen yoy

“Secara golongan penggunaan barang, impor Bahan Baku dan Barang Modal masih mendomiasi sebesar 90,67 persen dari total impor,” jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper