Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hannover Messe 2021, Indonesia Siap Jadi Rantai Pasokan Global

Hannover Messe sebagai pameran teknologi industri terbesar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan teknologi industri yang dimiliki, menarik foreign direct investment (FDI), dan juga memperluas pasar ekspor produk industri Indonesia.
Ketua Umum KADIN Roesan P. Roslani (kedua dari kanan) berbincang bersama Ketua KADIN Sumsel Dodi Reza Alex (ketiga dari kiri) saat acara Muprov KADIN Sumsel di Palembang. Bisnis-Dinda Wulandari
Ketua Umum KADIN Roesan P. Roslani (kedua dari kanan) berbincang bersama Ketua KADIN Sumsel Dodi Reza Alex (ketiga dari kiri) saat acara Muprov KADIN Sumsel di Palembang. Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha yakin ajang Hannover Messe 2021 kali ini akan membawa sejumlah peluang positif bagi Indonesia. Dunia usaha pun bersiap membawa kompetensi yang dimiliki Indonesia untuk maju di kancah global.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Hannover Messe sebagai pameran teknologi industri terbesar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan teknologi industri yang dimiliki, menarik foreign direct investment (FDI), dan juga memperluas pasar ekspor produk industri Indonesia. Nantinya, ini dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia.

Menurut Rosan, hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Jerman perlu diperkuat karena Jerman merupakan negara dengan keuangan paling stabil di Eropa dengan ekonomi yang memiliki karakter. Sementara itu, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, kedua negara juga termasuk dalam G20.

"Kami siap membantu sebisa mungkin dengan harapan sektor industri di Indonesia memiliki kompetensi yang tinggi di pasar dunia dan bisa menjadi bagian global supply chains network," katanya melalui siaran pers, Rabu (14/4/2021).

Chairman APA dan Chairman of the Supervisory Board of Siemens Energy AG Joe Kaeser mengatakan di samping kesuksesan perusahaan Jerman di Indonesia, terdapat sejumlah potensi yang masih dapat dimaksimalkan. 

Apalagi, pihak Jerman juga mendukung penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang dapat mendukung program Making Indonesia 4.0.

"Roadmap tersebut merupakan peta jalan berfokus industri yang paling relevan dengan memprioritaskan teknologi," ujar Kaeser.

Menurutnya, lewat kerja sama ini, Jerman ingin memiliki mitra yang tepat, tidak hanya dalam membangun perekonomian Indonesia, tetapi juga Asean.

Sebelumnya, lanjut Kaeser, masing-masing negara punya fokus dan spesialisasi berbeda. Misalnya Jerman dengan industri berteknologi tinggi, sedangkan Indonesia fokus pada pengolahan sumber daya alam.

Namun, kondisinya saat ini sudah berubah, terlebih dengan upaya akselerasi penerapan teknologi Industri 4.0 melalui Making Indonesia 4.0, yang juga menjadi tema Indonesia dalam Hannover Messe 2021.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan saat ini Indonesia telah menargetkan untuk menjadi manufacturing hub di kawasan Asia Pasifik.

Perusahaan-perusahaan industri di Indonesia perlu melakukan pembaruan teknologi untuk mewujudkannya. Dengan demikian diperlukan dukungan dan transfer teknologi dari perusahaan-perusahaan Jerman yang memiliki kekuatan dalam state-of-the-art technology dan aplikasi Industri 4.0.
 
"Hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung lama dan dengan penuh kepercayaan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, kelas menengah yang meningkat, dan kekuatan sebagai ekonomi terbesar di Asean merupakan faktor ketertarikan perusahaan-perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Indonesia," katanya.  

Agus menyebutkan, kerja sama antara Indonesia dan Jerman semakin meningkat dan erat dengan adanya momentum kunjungan resmi Presiden RI Joko Widodo ke Berlin pada 17-18 April 2016. Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel telah menyepakati kembali penguatan hubungan kemitraan strategis (stepping up strategic partnership) kedua negara melalui tiga fokus bidang kerja sama.

Pertama, kerja sama pendidikan vokasi (technical vocational education training). Kedua, kerjasama tentang energi terbarukan (renewable energy). Kemudian, kerjasama sektor maritim untuk kebutuhan negara dan kepentingan nasional Indonesia-Jerman di masa mendatang.

Saat ini, terdapat sekitar 252 proyek investasi Jerman di Indonesia dengan nilai sekitar US$128 juta. Proyek investasi Jerman di Indonesia tersebut masih didominasi sektor-sektor perdagangan dan reparasi pendidikan, hotel dan restoran, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper