Bisnis.com, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, dari sebelumnya 4,8 persen menjadi 4,3 persen.
Sebaliknya, IMF justru menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 5,5 persen menjadi 6 persen.
Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa ada pertimbangan-pertimbangan terkini yang menyebabkan IMF menurunkan proyeksi dibandingkan dengan perkiraan IMF pada Oktober 2020 lalu.
Salah satu yang disoroti IMF dalam World Economic Outlook pada April 2021 ini adalah perkembangan kasus Covid-19 dan proses vaksinasi yang berbeda-beda di setiap negara.
Menurutnya, proyeksi IMF tersebut sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia.
Penilaian yang dilakukan BI pun, penanganan dan percepatan vaksinasi Covid-19 merupakan prasyarat atau game changer untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Baca Juga
“Hal ini juga sejalan dengan asesmen kami yang meletakkan penanganan pandemi dan vaksinasi sebagai prasyarat utama untuk mendukung pemulihan,” katanya kepada Bisnis, Rabu malam (7/4/2021).
Dalam hal ini, Dody menyampaikan bahwa kemajuan vaksinasi Covid-19 di Indonesia relatif cukup cepat jika dibandingkan dengan negara emerging market lainnya.
Dia pun beranggapan, pertumbuhan ekonomi dapat meningkat lebih tinggi dari proyeksi jika kemajuan vaksinasi tersebut dapat berlangsung dengan baik ke depannya.
“Jika proses ini dapat berlanjut dengan baik, kami optimis pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan dapat tercapai,” jelasnya.