Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) akan membahas langkah-langkah untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi negara-negara berpenghasilan menengah yang terpukul parah oleh pandemi global.
Selama pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 kemarin, beberapa negara menganjurkan untuk merealokasi sebagian dari cadangan aset senilai US$650 miliar yang dikenal sebagai hak penarikan khusus, atau SDR ke negara-negara berpenghasilan menengah yang telah diusulkan IMF.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan berbicara setelah pertemuan G20 yang diadakan di sela-sela pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia yang berlangsung minggu ini.
Georgieva mengatakan bahwa dia prihatin dengan negara-negara berpenghasilan menengah yang memasuki pandemi dengan fundamental ekonomi yang lebih lemah, tingkat utang yang lebih tinggi, dan ruang fiskal yang terbatas untuk dibelanjakan guna mendukung ekonomi mereka. Adapula negara-negara kepulauan kecil yang bergantung pada pariwisata dan rentan, meskipun tingkat pendapatan mengecualikan mereka dari label berpenghasilan rendah.
Meskipun negara-negara kaya sebelumnya telah menggunakan SDR untuk memberikan pinjaman tanpa bunga melalui Dana Pengurangan Kemiskinan dan Growth Trust, penggunaannya telah terbatas pada negara-negara berpenghasilan rendah.
“Kami akan berdiskusi dengan para anggota apakah ada cukup dukungan untuk memperluas kelonggaran realokasi SDR di luar negara-negara berpenghasilan rendah,” kata Georgieva, dilansir Bloomberg, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga
Anggota G20, Meksiko dan Argentina mengatakan bahwa negara-negara berpenghasilan menengah telah dilupakan, terjepit di antara negara-negara kaya yang dapat memberikan stimulus moneter melalui suku bunga nol atau negatif, dan negara-negara termiskin yang telah mendapat manfaat dari program penangguhan utang G20.
Kedua negara menyerukan untuk mempertimbangkan lebih banyak cara bagi negara-negara berpenghasilan menengah untuk mendapatkan keuntungan dari penerbitan SDR, termasuk kemungkinan untuk menciptakan dana yang akan memungkinkan restrukturisasi utang yang lebih tertib bagi negara-negara yang tertekan dalam kelompok tersebut.
"Ini akan mencegah kesehatan dan krisis ekonomi berubah menjadi krisis utang dalam jangka menengah, memungkinkan sebagian besar populasi dunia untuk tidak beralih ke mayoritas yang terlupakan," kata kementerian ekonomi Argentina dan kementerian keuangan pernyataan.