Bisnis.com, SAMARINDA – Delegasi Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia di Indonesia tengah mempelajari secara terperinci potensi kerja sama proyek di Kalimantan Barat.
Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia yang diketuai oleh Sergei Rossomakhov menyatakan Federasi Rusia sangat memperhatikan kerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang industri dan infrastruktur, seperti rel kereta api, pembangunan jalan, pembangunan infrastruktur bandara, pelabuhan, dan sebagainya.
"Kami sangat memperhatikan soal energi baru terbarukan, yakni energi air dan PLTA," ujar Rossomakhov dikutip dari Humas Kalbar, Rabu (7/4/2021).
Rossomakhov menambahkan pihaknya juga menyoroti tentang energi baru dan terbarukan di Kalimantan Barat yang menjadi salah satu lokasi pertimbangan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Ketertarikan tersebut muncul lantaran kekayaan alam uranium yang saat ini diolah BATAN.
Di sisi lain, Rossomakhov juga tertarik dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Kalimantan Barat. Ekspor komoditi dari Kalimantan Barat ke Rusia diminta tidak lagi berupa bahan mentah, namun sudah barang jadi agar memiliki nilai tambah.
Rossomakhov memaparkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian ESDM siap bekerja sama di bidang pertambangan karena memiliki banyak pengalaman dan ilmu di bidang energi dan sumber daya mineral.
"Rusia juga kaya dengan peralatan teknologi di bidang pertambangan batu bara dan mineral. Salah satu perusahaan yang paling besar di dunia yang mengolah dan memproduksi aluminium itu adalah RUSAL, dan kami berharap perusahaan (RUSAL) akhirnya datang ke Indonesia, ke Kalbar juga, untuk mengembangkan smeltersnya di sini," paparnya.
Dia berharap ada tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Provinsi Kalbar dan Federasi Rusia juga akan mengundang Pemerintah Provinsi Kalbar untuk datang ke Kantor Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia di Jakarta.
Ke depan, dia berharap Federasi Rusia dan pemerintah Kalbar bisa membuat suatu perjanjian kerja sama, baik itu di bidang infrastruktur, energi pertambangan, perkonomian, dan lain-lain.
Sekda Kalbar Leysandri mengungkapkan Kalbar memiliki potensi di bidang pertambangan yang mungkin selama ini masih ada hal yang perlu diinvestasikan. Namun, pihak Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia cenderung tertarik ke energi tenaga listrik.
"Dia melihat potensi air kita yang ternyata bisa menghasilkan sampai dengan 300 megawatt," ungkapnya.
Selanjutnya, Leysandri menuturkan beberapa waktu silam terdapat investasi di bidang mikrohidro yang luar biasa dan menghasilkan energi listrik yang besar di daerah bernama Riai.
Namun, seiring kebutuhan masyarakat akan lahan meningkat, maka kawasan tersebut semakin tidak terjaga sehingga menyebabkan pasokan air habis.
"Di Kalbar sendiri sebenarnya masih banyak [potensi SDA], terutama di bidang pertambangan. Saya meminta khususnya untuk jenis antimoni agar lebih diperhatikan. Untuk saat ini masih belum ada yang investasi di tambang antimoni, padahal itu salah satu energi mineral yang cukup baik," tuturnya.
AL Leysandri mengatakan Pemprov Kalbar mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia ke Kalimantan Barat. Sepanjang menghasilkan keuntungan bagi masyarakat Kalbar, dia mengatakan pemerintah sangat terbuka.
"Yang jelas siapapun yang ingin berinvestasi di Kalbar, sepanjang menghasilkan keuntungan bagi masyarakat Kalbar. Kita akan menyambut mereka," ujarnya.