Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi apartemen serviced (disewakan) diproyeksikan masih tertekan akibat terbatasnya permintaan di sepanjang tahun ini.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan rerata tingkat hunian apartemen serviced cenderung stabil di level 56,4 persen.
"Meskipun mulai terlihat ada pemulihan, permintaan akan tetap terbatas sepanjang tahun ini," ujarnya pada Rabu (7/4/2021).
Dia menilai karena permintaan masih terbatas, para pemilik unit yang disewakan masih fleksibel dan terbuka untuk negosiasi harga untuk mempertahankan pelanggan atau menarik penyewa baru.
"Memang karena pandemi, beberapa apartemen di CBD [central business district] menurunkan harga sewa karena permintaan turun," ucapnya.
Menurutnya, tingkat hunian yang turun ini menyebabkan investor tidak terlalu interest membeli apartemen lagi. Penurunan harga sewa ini juga berpengaruh pada ekspektasi return pemilik apartemen serviced juga ikut turun. "Jadi, meski apartemen kosong, service charge dan lain-lain tetap berjalan.”
Penurunan harga sewa berdampak pada ekspektasi income buyer yang juga turun dan hal itu membuat pertumbuhannya kurang baik, karena tingkat hunian dan harga sewa menentukan berapa besar imbal hasil di apartemen.
Pada kuartal pertama tahun ini terdapat satu proyek apartemen serviced yang baru dibuka di area CBD Jakarta. Hingga akhir tahun diperkirakan ada lima proyek baru dengan total unit 1.189 unit yang beroperasi.
Enam apartemen tersebut yang beroperasi di tahun ini yakni Somerset Kencana Jakarta di Pondok Indah serta lima di CBD yakni Pan Pacific Serviced Suited Jakarta, Le Meredien Jakarta, Ascott Menteng Jakarta, Fraser Suites Kebon Melati, dan Citadines Sudirman.
Ferry menambahkan bahwa rata-rata ukuran unit pada proyek baru apartemen serviced semakin mengecil untuk menyesuaikan anggaran penyewa.