Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Melonjak, Ini Bisikan Produsen Batu Bara Terkait Rencana Produksi

Pemerintah kembali menaikkan harga acuan batu bara untuk April 2021, bagiamana strategi produsen?
fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara Australia/ Bloomberg
fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara Australia/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Curah hujan yang tinggi pada daerah produsen batu bara di Tanah Air diperkirakan akan menghambat produksi pada kuartal II/2021. 

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menyebutkan curah hujan yang tinggi membuat produksi belum optimal. Selain faktor cuaca juga disebabkan melambatnya operasi seiring masuknya bulan Ramadan 2021. 

"April-Mei kemungkinan produksi masih belum maksimal karena April ini curah hujan diperkirakan masih panjang. Masuk pertengahan April, memasuki bulan Ramadan, pasti operasi melambat dan produksi pasti terpengaruh," ujar Hendra kepada Bisnis, Selasa (6/4/2021).

Meski demikian, para produsen siap menggenjot produksi ketika memasuki kuartal III dan IV.

Hendra juga memperkirakan terdapat sejumlah perusahaan batu bara yang akan mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pada pertengahan tahun nanti. Utamanya untuk mendorong kenaikan produksi. Menurutnya, potensi kenaikan produksi salah satunya didorong oleh tingginya harga batu bara hingga April 2021 ini.

"Mestinya perusahaan ambil kesempatan, ini golden period harus dimanfaatin. Orang revisi RKAB memanfaatkan harga tinggi itu wajar saja," katanya.

Berdasarkan data MODI Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, hingga Maret 2021 realisasi produksi batu bara tercatat mencapai 138,72 juta ton. Realisasi tersebut turun 7,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 149,88 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper